Kamis, 29 Oktober 2015

SOLUSI PERMASALAHAN DATA PTK DAPODIK DAN SK TUNJANGAN PROFESI (SERTIFIKASI)

Sudah lama perbaikan dan update data PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) di Dapodik dilakukan, akan tetapi ternyata hingga kini masih banyak guru-guru yang datanya bermasalah. Kali ini tulisan di blog ini akan mencoba mengulas permasalahan yang banyak dialami terkait tidak valid data PTK para guru di P2TK Dikdas, beserta kemungkinan cara memperbaiki (solusi)-nya. Permasalahan disajikan dalam bentuk masalah dan cara memperbaiki masalah tersebut. Yuk kita simak.
Masalah #1

Operator Sekolah telah melakukan update / perbaikan / melengkapi isian aplikasi Dapodik, tetapi mengapa kami tidak dapat LOGIN untuk melakukan CEK INFO PTK?

Cara Memperbaiki Masalah #1
Ada beberapa kemungkinan penyebab masalah ini, misalnya:
  • Terjadi kesalahan pada saat mengisi NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
  • Terjadi kesalahan pada saat mengisi TANGGAL LAHIR.
  • Terjadi perubahan format TANGGAL di komputer, karena adanya perbedaan setting (Indonesia menggunakan format ddmmyyyy sedangkan USA menggunakan format mmddyyyy).
Perbaikan data dapat dilakukan pada NUPTK atau TANGGAL LAHIR pada Dapodik. Setelah melakukan upload atau update data pada laman manajemen pendataan di http://pendataan.dikdas.kemdikbud.go.id, pasikan muncul status “BERHASIL DIPROSES”. Guru atau operator dapat pula mencoba-coba melakukan kombinasi TANGGAL LAHIR pada saat mencoba LOGIN, misal dengan format yyyyddmm atau yyyymmdd.

Masalah #2

Operator Sekolah telah melakukan perbaikan / update / upload data PTK melalui aplikasi penjaringan data Dapodik tetapi mengapa hasil perbaikannya tidak tampak pada Lembar INFO PTK?

Cara Memperbaiki Masalah #2
Terjadinya masalah ini kemungkinan dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu:
  • Proses impor data oleh Operator Sekolah ke Server milik Dapodik mengalami kegagalan (error). Untuk menyelesasikan masalah ini Operator Sekolah harus memastikan bahwa status data yang diupload memang telah “BERHASIL DIPROSES” pada laman manajemen pendataan di http://pendataan.dikdas.kemdikbud.go.id.
  • Saat dilakukan cek di halaman INFO PTK Dapodik belum selesai proses sinkronisasi antara Server Dapodik dengan Server P2TK Dikdas. Bila memang demikian, ini sebenarnya bukan masalah. Jadi harap bersabar dan tunggu sekitar 2 – 3 hari, data guru pada Lembar INFO PTK akan mengalami perubahan.

Masalah #3

Mengapa ketika kami mencek Lembar INFO PTK ternyata NUPTK Statusnya Tidak Valid?

Cara Memperbaiki Masalah #3
Ada 2 kemungkinan penyebab masalah ini, yaitu:
  • Nama guru (PTK : Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang terdapat di dalam database NUPTK tidak sama dengan Nama guru pada Dapodik.
  • Terjadi kekeliruan dalam input data NUPTK, yaitu NUPTK yang diinput bukan milik guru yang bersangkutan, akan tetapi NUPTK milik orang lain.
Oleh karena itu Operator Sekolah dan Guru diharapkan untuk selalu berhati-hati dan teliti. Gunakan selalu referensi NUPTK yang valid, misalnya dari kartu registrasi guru atau dari Operator NUPTK Dinas Kabupaten / Kota.

Apabila kesalahan NAMA terdapat  pada database NUPTK makalakukan langkah-langkah berikut untuk memperbaikinya:
  • Anda dapat melakukan perbaikan NAMA anda melalui operator NUPTK.
  • Mintalah Cetak Lembar NUPTK hasil Perbaikan menggunakan aplikasi Web Browser NUPTK
  • Bawa Lembar NUPTK tersebut ke P2TK Dikdas agar dapat disesuaikan.
Tetapi, apabila kesalahan NAMA terdapat pada Dapodik, maka perbaikan lebih mudah, yaitu:
  • perbaiki nama anda melalui Operator Sekolah.
  • Operator Sekolah akan mengupload data dan tunggu hasilnya dalam beberapa hari.

Masalah #4

Mengapa Data kelulusan (SK Profesi) Tidak Ditemukan, Padahal NUPTK Kami Sudah Valid?

Cara Memperbaiki Masalah #4
Ada beberapa kemungkinan penyebab permasalahan ini, yaitu:
  • NUPTK pada dapodik berbeda dengan NUPTK pada data Kelulusan (untuk mengetahui apakah memang terdapat perbedaan NUPTK Dapodik dengan NUPTK pada Data Kelulusan, anda dapat mengecek di SK Tunjangan Profesi / SKTP tahun lalu). Bila memang terdapat perbedaan NUPTK, segera perbaiki melalui Operator Tunjangan yang ada di Dinas Kabupaten / Kota tempat anda bertugas.
  • NUPTK pada Data Kelulusan anda masih menggunakan NUPTK Sementara (9999XXX, 9000XXXX, 9898XXXX). Bila memang NUPTK yang digunakan adalah NUPTK Sementara, segera perbaiki melalui Operator Tunjangan yang ada di Dinas Kabupaten / Kota tempat anda bertugas.
  • Anda adalah guru yang melakukan mutasi dari Luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas).
  • Anda adalah guru yang melakukan mutasi Dari Luar Jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas).
Untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh kedua macam mutasi di atas, maka Data  Kelulusan harus diinput kelulusannya oleh Operator Tunjangan Dinas Kabupaten/Kota. Selanjutnya, Pengelola di Tingkat Pusat akan memverifikasi kelulusan tersebut, sebelum bisa diajukan penerbitan Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SK TP)-nya. Saat meminta bantuan Operator Tunjangan di Dinas Kabupaten/Kota, anda harus menyiapkan berkas-berkas lengkap :
  • SK Mutasi
  • Sertifikat yang sudah dilegalisir
  • Fotocopy kartu NUPTK/NRG
  • dan berkas pendukung lain yang mungkin diperlukan.
Masalah #5

Mengapa Data kelulusan (SK Profesi) Atas Nama Orang Lain, Padahal NUPTK Kami Sudah Valid?

Cara Memperbaiki Masalah #5
Penyebab masalah ini adalah karena ada orang lain salah melakukan input data, yaitu NUPTK anda digunakan oleh orang lain. Cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan sesegeranya melapor ke Dinas Kabupaten / Kota. Bawalah bukti bahwa NUPTK milik anda, misalnya dengan kartu NUPTK milik anda. Selanjutnya, Operator akan mengusulkan perbaikan data kelulusan orang lain yang telah keliru menggunakan NUPTK data anda ke Operator Pusat. Harap diperhatikan bahwa proses ini akan memerlukan waktu beberapa hari. Seandainya anda belum memiliki NRG (Nomor Registrasi Guru), sekaligus saja anda melaporkan agar dapat diusulkan penerbitan NRG-nya.

Masalah #6

Saya Mengajar 24 Jam Per Minggu, atau Telah Sesuai Ketentuan Lain Yang Berlaku, Tetapi Mengapa Jumlah Jam Mengajar Saya Kosong?

Cara Memecahkan Masalah #6
Sebab munculnya masalah ini adalah karena Operator Sekolah belum melakukan mapping Rombel (Rombongan Belajar atau Kelas), yaitu bagaimana susunan penugasan guru pada masing-masing Rombel. Untuk memperbaikinya, mintalah Operator Sekolah untuk memperbaiki isian data. Harus dipastikan pula bahwa JJM (Jumlah Jam per Minggu) sudah benar.

Masalah #7

Pada data disebut bahwa JJM telah ada, tetapi mengapa pada JJM Linear Masih Kosong?

Cara memperbaiki Masalah #7
Ada 2 kemungkinan penyebab masalah ini, yaitu:
  • Data kelulusan pada SK TP online tidak ditemukan sehingga tidak diketahui Bidang Studi Sertifikasi yang diambil. Untuk memperbaiki masalah ini, sama dengan cara memperbaiki masalah #4 di atas.
  • Anda mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan Bidang Studi Yang Diampu. Perhatikan mengenai mata pelajaran yang linier dengan Bidang Studi Serifikasi anda. Usahakan untuk selalu mengajar mata pelajaran yang sesuai. Tetapi bila kesalahan karena pengisian mata pelajaran, perbaiki data anda di dapodik melalui Operator Sekolah.
Masalah #8

Mengapa dikatakan Rombongan Belajar Tidak Normal?

Cara Memperbaiki Masalah #8
Biasanya penyebab  masalah ini karena JJM dalam Rombel melebihi ketentuan (Struktur KTSP). Lakukan perbaikan mapping penugasan dalam Rombel sehingga bersesuaian dengan Struktur KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Masalah #9

SK TP (Surat Keputusan Tunjangan profesi) Kami Sudah Diterbitkan, Tetapi Mengapa Gaji Pokok Tidak Sesuai (Salah)?

Cara Memperbaiki Masalah #9

Kemungkinan penyebabnya adalah adanya kesalahan pengisian Riwayat Gaji Berkala pada aplikasi Dapodik. Perbaiki data Riwayat Gaji Berkala pada aplikasi Dapodik melalui Operator Sekolah. Selanjutnya melaporlan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sehingga dilakukan penyesuain Tunjangan. Gaji pokok yang seharusnya digunakan adalah yang sesuai dengan SK KGB (SK Kenaikan Gaji Berkala) per Desember 2012. Bawalah berkas yang dibutuhkan, diantaranya :

  • SK Gaji Berkala per Desember 2012
  • Sertifikat yang sudah dilegalisir
  • Fotocopy kartu NUPTK/NRG
  • Dan berkas pendukung lain
Sesuai dengan diktum pada SK TP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi), bahwa Kepala Dinas berhak melakukan perbaikan jika ada kesalahan pada SK dengan menyertakan berkas berkas yang sah.

Bila anda NON PNS-DEKON, lakukan langkah-langkah berikut:
Lakukan update data pada dapodik dengan bantuan Operator Sekolah, karena masalah ini biasanya disebabkan oleh karena Data Inpassing Tidak valid (bukan dari isian Dapodik, namun data inpassing dari Biro Kepegawaian). Isikan data riwayat gaji berkala dengan benar (jika non PNS dan sudah inpassing isilah sebagaimana isian Golongan dan Masa kerja PNS namun status tetap  Non PNS). Selanjutnya melaporlah ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota agar ada penyesuaian Tunjangan. Gaji pokok yang digunakan ada yang sesuai dengan SK Inpassing. Bawalah berkas yang dibutuhkan, diantaranya :
  • SK Inpassing
  • Sertifikat yang sudah dilegalisir
  • Fotocopy kartu NUPTK/NRG
  • Dan berkas pendukung lain
Selanjutnya, Dinas Kabupaten/Kota akan mengajukan penyesuaian Gaji Pokok melalui Aplikasi Tunjangan.
 
Masalah #10

Kami Sudah SK, tetapi Mengapa Tempat Tugas Bukan Sekolah Induk?

Cara Memperbaiki Masalah #10
Penyebab munculnya masalah ini adalah karena adanya kesalahan menentri data sekolah induk pada Dapodik. Pada umumnya masalah ini tidak mengganggu Pencairan Tunjangan Profesi (Sertifikasi) selama ada Surat Keterangan dari Kepala Sekolah yang tercantum dalam SK bahwa yang bersangkutan memang guru yang mengajar di sekolah tersebut. Tetapi apabila dipermasalahkan, maka dapat mengajukan perbaikan SK melalui Operator Tunjangan Dinas Kabupaten/Kota.

Masalah #11

Bagaimana ini, kami sudah SK, kok NUPTK, NRG dan Rekening Bank milik orang lain?

Cara memperbaiki Masalah #11
Jangan panik. Hal ini disebabkan karena kelulusan anda menggunakan NUPTK milik orang lain. Segera melapor ke Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota. Siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Selanjutnya, Dinas Kab/Kota mengajukan PEMBATALAN SK supaya dapat DIPERBAIKI data kelulusannya. Setelah pembatalan disetujui pusat, Operator Dinas Kabupaten / Kota akan melakukan perbaikan data kelulusan. Lalu, Operator Dinas Kabupaten / Kota akan mengajukan SK baru anda yang benar. 

Masalah #12

Mengapa SK TP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi) Saya Tidak Terbit, Padahal Data Saya Sudah Memenuhi Syarat?

Cara Memperbaiki Masalah #12
Penyebab hal ini adalah karena data pendukung kurang. Tanyakan pada operator apa status dokumen anda. Bila status masih “EDIT”, kemungkinan masih ada kekurangan data anda. Biasanya berupa data : (a) Masa Kerja dan Golongan tidak diisi; (b) Status Kepegawaian tidak diisi; (c) Nomor Rekening Bank belum ada; (d) NRG Belum ada; (e) NUPTK di data kelulusan menggunakan NUPTK orang Lain. Perbaiki data-data pendukung ini dengan bantuan Operator Sekolah melalui aplikasi Dapodik.

Beberapa Pertanyaan Penting Lain Tentang Tunjangan Profesi

Pertanyaan #1

Apa saja mata pelajaran yang diakui di Sekolah Dasar  (SD)?

Jawab:
Contoh pembagian Jam Mengajar di SD yang diakui :
  • Guru Kelas : 24 jam
  • Penjaskes : 4 jam
  • Agama : 3 jam
  • Mulok Tambahan (Bahasa Inggris: 2 jam)
  • Free  3 jam (biasanya diambil kepala sekolah mengajar PKN)

Pertanyaan #2

Apa saja mata pelajaran yang diakui di Sekolah Menengah Pertama (SMP)?

Jawab:
Contoh pembagian Jam Mengajar di SMP yang diakui :
  • Agama 2 jam
  • PKN 2 jam
  • Bahasa Indonesia : 4 jam
  • Bahasa Inggris : 4 jam
  • Matematika : 4 jam
  • IPA : 4 jam
  • IPS : 4 jam
  • Seni Budaya : 2 jam
  • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : 2 Jam
  • Ketrampilan (Tata Boga/Tata Busana/IT) : 2 jam
  • Muatan Lokal 2 jam
  • Free 4 jam (bisa diambil untuk menambah di beberapa pelajaran)
Pertanyaan #3

Apakah boleh Guru dengan Sertifikasi Guru Kelas mengajar Bidang Studi karena kehabisan Rombel?

Jawab:
Pada hakekatnya tidak ada larangan, namun tunjangan profesinya tidak akan diberikan, karena Guru Kelas harus memegang Kelas. Dikecualikan untuk Kepala Sekolah.

Pertanyaan #4

Apakah Guru di SD/SMP dapat menambah jam mengajar di jenjang lain (SMP/SMA/SMK/MA/MI/MTS)?

Jawab:
Sepanjang memenuhi syarat linieritas, maka Guru di SD/SMP dapat menambah jam mengajar di jenjang lain (SMP/SMA/SMK/MA/MI/MTS). Karena pada beberapa jenjang data PTK belum dilakukan melalui Dapodik, maka melaporlah ke Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota dengan membawa berkas : (a) SK Beban mengajar; (b) Fotokopi Sertifikat yang telah dilegalisir; (c) Fotokopi Kartu NUPTK/NRG.
Selanjutnya Operator Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota akan mengajukan penambahan jam di luar DIKDAS ke Pusat melalui Aplikasi Tunjangan. Operator di tingkat pusat akan melakukan verifikasi sebelum mengabulkam permohonan.

Pertanyaan #5

Bagaimana cara memasukkan Guru BK pada Aplikasi Dapodik yang benar?

Jawab:
Guru Bimbingan dan Konseling harus tetap dimasukkan ke dalam Rombel dengan perhitungan jumlah jam sebagai berikut :
JJM =(Jumlah Murid dalam rombel)/150 x 24 jam

Contoh :
Jumlah murid : 40
Maka JJM = 40/150 x 24 = 6 jam (untuk 1 rombel)

JJM Guru BK tidak akan merusak JJM Rombel sehingga tidak akan mempengaruhi normal/tidak normalnya rombel.

Pertanyaan #6

Mata pelajaran apa saja yang dapat lintas Jenjang?

Jawab:
Sepanjang dalam satu rumpun maka pelajaran tersebut akan diakui karena linear. Misalnya Penjas untuk SD, SMP dan SMA.

Pertanyaan #7

Mengapa Data PTK di Dapodik dan P2TK Dikdas saya tidak muncul atau bermasalah?

Jawab:
Bila guru telah memenuhi kewajibannya dengan benar di lapangan (sekolah) sesuai ketentuan berlaku, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah pengisian instrumen data oleh operator sekolah tidak lengkap. Isi semua variabel, jangan ada yang kosong atau terlewatkan. Jika ada satu saja variabel tak diisi, maka data secara keseluruhan tidak bisa diolah.

Pertanyaan #8

Apa yang dimaksud dengan Dapodik?

Jawab:
Dapodik (Data Pokok Pendidikan) adalah sebuah program pendataan yang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dapodik ditujukan untuk menjaring 3 entitas data pokok pendidikan di seluruh Indonesia secara individual dan relasional. Ketiga entitas data tersebut yaitu (1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan (3) satuan pendidikan. Penjaringan dilakukan secara daring (dalam jaringan—online). Instrumen pendataan dapat diunduh dari laman Dapodik. 

Pertanyaan #9

Bagaimana Tugas dan Wewenang Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Dapodik?

Jawab:Pihak-pihak yang terlibat dalam penjaringan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) adalah : (1) Kepala Sekolah; (2) Guru; (3) Operator Sekolah. Secara teknis, kepala sekolah mengumpulkan instrumen pendataan terkait siswa, guru, dan sekolah. Data tersebut kemudian diserahkan kepada Operator Sekolah yang bertugas mengunggah data ke sistem Dapodik. Sistem Dapodik tidak dapat dilakukan secara individual oleh guru, tapi Operator Sekolah karena mereka mempunyai akses untuk masuk ke Sistem Dapodik. Pihak yang paling bertanggungjawab mengenai  Data Pokok Pendidikan ini adalah Kepala Sekolah.

Pertanyaan #10

Apa hubungan Dapodik dengan Tunjangan Profesi (Sertifikasi) Guru?

Jawab:Dapodik tidak menentukan seorang guru mendapat tunjangan profesi atau tidak. Dapodik hanya sekadar menyajikan data secara individual dan terelasi dengan sekolah dan rombongan belajar yang diemban/diampu. Walaupun demikian, Dapodik penting karena merupakan bahan mentah yang digunakan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar untuk menyalurkan tunjangan profesi (sertifikasi) guru sesuai kriteria dan aturan yang telah ditentukan.

Pertanyaan #11

Seberapa banyak pendataan Dapodik yang masih bermasalah?

Jawab:
Hingga 11 April 2013 pukul 17.00 WIB, pendataan Dapodik telah berjalan 96,5 persen. Dari total 184.498 SD dan SMP di seluruh Indonesia, 178.049 sekolah telah memasukkan datanya dan sekolah yang belum terjaring berjumlah 6.449. Dua provinsi yaitu Kepulauan Bangka Belitung dan D.I. Yogyakarta telah 100 persen tuntas menjaring Dapodik.

Pertanyaan #12

Bagaimana Cara yang Ditempuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Menuntaskan Dapodik?

Jawab:
Untuk mengejar ketuntasan pendataan dan meningkatkan kualitas Dapodik, telah dikerahkan 15 operator pendataan. Ada berbagai fasilitas layanan kepada sekolah agar bisa memperbaiki data secara baik dan cepat. Fasilitas layanan tersebut di antaranya broadcast, telepon, jejaring sosial Facebook, surat elektronik (email), dan surat pos. Sekolah yang datang ke sekretariat Dapodik juga akan dilayani dan dibantu.    


Pertanyaan #13

Bagaimana Data Guru untuk Pembayaran Tunjangan bila Dapodik Belum Beres?

Jawab:Data guru yang mendapatkan tunjangan memang diambil dari Dapodik. Tetapi, karena pendataan Dapodik belum mencapai 100 persen, maka pendataan juga akan dilakukan secara manual. Jadi data yang digunakan adalah kombinasi Dapodik dan  manual. Sekretariat Dapodik akan melakukan pengecekan secara manual dengan menghubungi operator sekolah melalui surat elektronik, pesan layanan singkat, atau surat pos. Pengecekan juga bisa disampaikan melalui kepala sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota.
 SEPUTAR PERMASALAHAN PUPNS DAN SOLUSINYA

Data Beda Nama dalam PUPNS
Bagaimana jika NIP yang diketik di ePUPNS yang muncul nama orang lain?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk dibawah field nama atau klik disini.
Data Beda Instansi PUPNS
Bagaimana jika data saya pada PUPNS beda instansi dengan sebenarnya?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk dibawah field instansi atau klik disini.
Data Tidak Ada PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN saat ketik NIP di ePUPNS?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Tanya Jawab Seputar Masalah Dan Solusi PUPNS
Data Sudah Pensiun PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena masuk dalam database Pensiun?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Silahkan lampirkan Surat Keterangan Pembatalan Pensiun dari Badan/Biro Kepegawaian Instansi tempat anda bekerja kemudian klik disini untuk meminta bantuan pengaktifan. Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Data Sudah Diberhentikan PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena status diberhentikan?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Anda dapat menghubungi Badan Kepegawaian Daerah atau Biro Kepegawaian instansi anda, lampirkan surat pengaktifan kembali atau bukti tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin diberhentikan, lalu Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Non PUPNS 2003 PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena tidak mengikuti PUPNS 2003?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Anda dapat menghubungi Badan Kepegawaian Daerah atau Biro Kepegawaian instansi anda dengan membawa bukti : Slip gaji 3 bulan terakhir, Surat Pernyataan dari atasan langsung, mengisi formulir hijau PUPNS 2003, lalu Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Lupa Nomor Registrasi PUPNS
Bagaimaan bila saya lupa nomor registrasi untuk masuk ke ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa nomor registrasi. Masukkan NIP Baru dan Jawaban atas pertanyaan pengaman.
Lupa Password PUPNS
Bagaimana bila saya lupa password untuk masuk ek ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa password. Masukkan NIP Baru, Jawaban atas pertanyaan pengaman dan Nomor register.
Lupa Pertanyaan Pengaman PUPNS
Bagaimana bila saya lupa Nomor Register dan juga password di proses ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa pertanyaan pengaman. Masukkan NIP Baru dan Jawaban atas pertanyaan ibu kandung.
Lupa Nomor Registrasi dan Password PUPNS
Bagaimana bila saya lupa Nomor Register dan juga password di proses ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa nomor register lalu ke dalam form lupa password. Masukkan NIP Baru, Jawaban atas pertanyaan pengaman dan Jawaban atas pertanyaan ibu kandung.
 Lupa jawaban ibu kandung PUPNS
Bagaimana bila saya lupa jawaban atas pertanyaan ibu kandung?
Kirimkan Scan bukti nomor registrasi, SK CPNS dan Akte Kelahiran ke email Tim PUPNS BKN : satgaspupns2015@gmail.com.
Data Referensi Tidak Ditemukan PUPNS
Bagaimana bila data referensi seperti sekolah, unit kesehatan, bidang spesialis, unit organisasi, pendidikan, jabatan fungsional tertentu maupun umum, lokasi tempat lahir maupun lokasi kerja, mata pelajaran, diklat fungsional tidak ada atau tidak ditemukan saat pengisian form PUPNS?
Pastikan pengetikan referensi anda benar. Masuk ke dalam menu helpdesk, tekan tombol 'tanda tanya' disamping field pengisian atau masuk ke dalam form helpdesk dan pilih tipe refernsi yang diinginkan. Masukkan pengisian sesuai dengan format yang ada.



Jumat, 12 Juni 2015

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED DI SEKOLAH DASAR



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan sarana berpikir logis, analis, dan sistematis. Sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan konsep-konsep yang abstrak, maka dalam penyajian materi pelajaran, matematika harus dapat disajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Untuk itulah perlu adanya model pembelajaran khusus yang diterapkan oleh guru.
Selama ini rendahnya hasil belajar matematika siswa lebih banyak disebabkan karena pendekatan, metode, atau pun strategi tertentu yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran masih bersifat tradisional, dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Akibatnya kreatifitas dan kemampuan berpikir matematika siswa tidak dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itulah guru perlu memilih cara mengajar atau pendekatan yang dapat membantu mengembangkan pola pikir matematika siswa.
Paradigma baru pendidikan lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Melalui paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain, kreatif dalam mencari solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000).
Poppy (2003:2) menyatakan bahwa salah satu alternatif model pembelajaran yang lebih berorientasi pada aktivitas serta kreativitas siswa yaitu model pembelajaran open-ended problem. Hal ini didasari oleh pendapat Shimada (1997:1) yang menyatakan bahwa model pembelajaran open-ended adalah model pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu, sehingga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik. Lebih lanjut Poppy (2002:2) menyatakan bahwa keleluasaan berpikir melalui model pembelajaran open-ended problem membawa siswa untuk lebih memahami suatu topik dan keterkaitannya dengan topik lainnya, baik dalam pelajaran matematika maupun dengan mata pelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran Open-ended sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Hal ini disebabkan karena pada model pembelajaran Open-ended formulasi masalah yang digunakan adalah masalah terbuka. Masalah terbuka adalah masalah yang diformulasikan memiliki multijawaban (banyak penyelesaian) yang benar. Di samping itu, melalui model pembelajaran Open-ended siswa dapat menemukan sesuatu yang baru dalam penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang berkaitan dengan matematika. Dengan dasar ini, maka model pembelajaran Open-ended dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Model pembelajaran Open-ended merupakan salah satu upaya inovasi pendidikan matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli pendidikan matematika Jepang. model ini lahir sekitar duapuluh tahun yang lalu dari hasil penelitian yang dilakukan Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi Shibuya (Nohda, 2000). Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah saat itu yang aktifitas kelasnya disebut dengan issei jugyow (frontal teaching); guru menjelaskan konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk penyelesaian beberapa soal.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1.    Apa pengertian pendekatan pembalajaran open ended ?
2.    Apa tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended ?
3.    Apa saja keunggulan dan kelemahan model pembelajarn open ended ?
4.    Apa saja langkah-langkah yang ditempuh pada model pembelajaran open ended ?

C.       Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan pada makalah ini adalah :
1.                  Mengetahui pengertian pendekatan pembalajaran open ended
2.                  Mengetahui tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended
3.                  Mengetahui keunggulan dan kelemahan model pembelajarn open ended
4.                  Mengetahui langkah-langkah yang ditempuh pada model pembelajaran open ended

D.      Manfaat Penulisan Makalah
  1. Bagi siswa, meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa serta meningkatkan   hasil belajar siswa.
  2. Bagi guru, sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran dan untuk melatih diri mencari solusi dalam mengelola pembelajaran di kelas serta melatih diri dalam membuat perangkat pembelajaran.









BAB  II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Model Pembelajaran open ended
Pendekatan open-ended adalah "an instructional strategy that creates interest and stimulates creative mathematical activity in the classroom through students collaborative work. Lessons using open-ended problem solving emphasize the process of problem solving activities rather than focusing on the result" (Shimada &Becker, 1997; dan Foong, 2000).
Pendekatan open-ended prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar lebih dari satu. Problem yang memiliki jawaban benar lebih dari satu disebut problem tak lengkap atau problem open-ended atau problem terbuka. Contoh penerapan problem open-ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan dan bukan berorientasi pada jawaban akhir. Dihadapkan dengan problem open-ended  siswa tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran membawa siswa dalam menjawab pertanyaan dengan banyak cara dan mungkin juga dengan banyak jawaban sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baru.

B.       Tujuan Pembelajaran dengan Open Ended
Tujuan dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Selain itu, dengan diberikan masalah yang bersifat terbuka, siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh. Berdasarkan pengertian dan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran open-ended di atas, perlu digaris bawahi bahwa model pembelajaran open-ended memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir matematis siswa dapat berkembang secara maksimal dan kegiatan-kegiatan kreatif siswa dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

C.       Prinsip-Prinsip Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended
Menurut Nohda (Yahya. 2000: 1 – 39), menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended  didasarkan pada tiga prinsip :
1.      Berkaitan dengan prinsip ekonomi kegiatan siswa. Ini menunjukkan bahwa kita harus menghargai nilai kegiatan-kegiatan siswa.
2.      Berkaitan dengan hakikat terpadu dan evolusioner dari pengetahuan dari pengetahuan matematika, sifatnya teoritis dan sistematis.
3.      Berkaitan dengan keputusan yang diambil guru di dalam kelas. Di dalam kelas seringkali guru menemukan jawaban di luar dugaan. Ini berarti guru harus berperan aktif dalam menampilkan ide siswa tersebut secara utuh, dan memberi kesempatan kepada siswa lainnya untuk mematuhi ide-ide yang tak terduga itu.


D.      Keunggulan dan Kelemahan Model Open Ended
Model pebelajaran Open-Ended ini menurut Suherman, dkk (2003:132) memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1.    Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.
2.    Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.
3.    Siswa dengan kemapuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
4.    Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
5.    Siswa memiliki pengelaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
Disamping keunggulan, menurut Suherman, dkk (2003;133) terdapat pula kelemahan dari Model pebelajaran Open-Ended, diantaranya:
1.    Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah.
2.    Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan.
3.    Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
4.    Mungkin ada sebagaian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
Miskipun pendekatan open-ended mempunyai beberapa kelemahan, namun kelemahan tersebut masih dapat diatasi. Cara mengatasi kelemahan tersebut misalnya, dalam membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi siswa, guru terlebih dahulu mendaftar semua respon yang diinginkan, setelah itu baru membuat masalah yang bermakna. untuk mengatasi kecemasan yang dialami siswa yang pandai yaitu sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan open-ended siswa terlebih dahulu diberi informasi terlebih dahulu diberi informasi bahwa jawaban yang diajukan dalam permasalahan yang diajukan dapat bermacam-macam tergantung dari sudut mana siswa memandangnya dan dari bermacam-macam jawaban tersebut mungkin semuanya benar.


E.       Langkah langkah Model pebelajaran open ended
Dalam pembelajaran matematika, Model pebelajaran open-ended berarti memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life dengan menyajikan fenomena alam seterbuka mungkin pada siswa. Bentuk penyajian fenomena dengan terbuka ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang berorientasi pada masalah atau soal atau tugas terbuka. Secara konseptual masalah terbuka dalam pembelajaran Matematika adalah masalah atau soal-soal Matematika yang dirumuskan sedimikian rupa, sehingga memiliki beberapa atau bahkan banyak solusi yang benar, dan terdapat banyak cara untuk mencapai solusi itu.
Adapun desain atau langkah­langkah pembelajaran dalam model pembelajaran Open­Ended Problems Dalam jurnal internasional J.Nikos, mourtos ,dkk adalah sebagai berikut :
              I.     Persiapan
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru harus membuat Program Satuan Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan Open­Ended Problems.
           II.     Pelaksanaan, terdiri :
a.    Pendahuluan, yaitu Siswa menyimak guru yang memberikan motivasi bahwa yang akan dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari hari sehingga siswa semangat dalam belajar. Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru supaya guru dapat mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep­ konsep yang akan dipelajari.
b.    Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah­ langkah sebagai berikut :
1.    siswa membentuk kelompok terdiri dari empat orang atau lebih tiap kelompok;
2.    siswa mendapatkan pertanyaan Open­ended Problems mengenai perhitungan statistik dan perhitugan matematis;
3.    siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing­masing mengenai penyelesaian dari pertanyaan Open­Ended Problems yang telah diberikan oleh guru;
4.    setiap kelompok siswa melalui perwakilannya, mengemukakan pendapat atau solusi yang ditawarkan kelompoknya secara bergantian;
5.    siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawaban­jawaban yang telah dikemukakan, mana yang benar dan mana yang lebih efektif.
        III.     Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan kemudian kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru;
        IV.     Evaluasi
Setelah berakhirnya KBM, siswa mendapatkan tugas perorangan atau ulangan harian yang berisi pertanyaan Open­ Ended Problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
























A.    Contoh Skenario Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended.
Mata Pelajaran    : Matematika
Kompetensi Dasar               : Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
                                       perkalian
Kelas                                      : III
A.    Sinopsis
Sajian ini diawali dengan perkenalan guru dan murid karena awal pelajaran dan awal siswa masuk di kelas III, lalu dilanjutkan dengan menanyakan pemahaman anak sebelum memulai pelajaran. Hingga akhirnya setelah penbelajaran ini siswa dapat memahami betul bagaimana menghitung perkalaian
B.     Setting
Ruang kelas : terdiri dari meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa
C.     Properti
Pipet / sedotan
D.    Talent
Guru dan siswanya
E.     Naskah
Guru
:
“Assalamualaikum Wr.Wb”
Siswa
:
“Wa’alaikum salam Wr.Wb”
Guru
:
“Selamat pagi anak-anak”
(sambil meletakan buku dan alat-alat mengajar di atas meja)
Siswa
:
“Selamat pagi Pak”
Guru
:
“Bagaimana kabar kalian pagi ini?”
Siswa
:
“Baik pak….”
Guru
:
“Bagaimana kabarmu hari ini? apakah menyenangkan”
Siswa
:
“Ya. Pak….”
Guru
:
“Coba ketua kelasnya pimpin doa”
Ketua kelas

“Baik Pak. Bedoa dimulai”
Seketika suasana kelas hening
Ketua kelas

“Berdoa selesai”
Guru mengabsen siswa
Guru
:
“Sebelum kita memasuki pelajaran, karena hari ini hari pertama belajar, ibu ingin menyampaikan beberapa hal mengenai pelajaran.
Yang pertama, pelajaran kita hari ini mengenai menentukan Perkalian bilangan.
Perkalian adalah penjumlahan berulang terhadap suatu bilangan contoh berpakah jumlah kaki sapi..



Seorang siswa menjawab
Siswa
:
Anak-anak menjawab 4 pak
Guru
:
“Ya….kamu benar, bagus”,berapa kalau jumlah kaki sapi jika jumlah sapi 5 ekor ?
Salah satu siswapun menjawa
Siswa 1
:
“20 ” pak
Guru
:
“Iya bagus sekali. Dari mana kamu dapat mengetahui bahwa jumlah kaki sapi = 20.
Siswa 1
   

:
Satu sapi kaki nya ada 4. Jadi jika 5 ekor sapi = 4 + 4 + 4 + 4 = 20

Guru

Siswa            
:
Ada jawaban yang lain

20 pak lima kita kalikan saja dengan 4 = 20.




“untuk tugas selanjutnya, kalian akan bapak bagi menjadi beberapa kelompok, sekarang dalam kelompoknya  carilah  perkalian yang hasilnya  24
Guru
:
“Ibu ada permasalahan, nanti silahkan kalian selesaikan pada kelompok masing-masing”


Permasalahan
1.      Ada berapa macam perkalian yang didapat

Siswa bekerja menyelesaikan maslaah pada kelompok masing-masing dan guru berjalan ke tempat siswa untuk memperhatikan pekerjaan siswa.
Setelah 15 menit…
Guru
:
“Nah, anak-anak silahkan sajikan hasil diskusi ke depan kelas, kita mulai dari kelompok 1 terendah dulu”
Kelompok 1
:
1 x 24 = 24
2 x 12 = 24
Guru
:
“Bagaimana dengan kelompok lain?”
Kelompok 2
:
“Kalau kelompok kami menemukan pak
  3 x 8 = 24
4 x 6 = 24
Setelah semua kelompok mengemukakan jawaban maka guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang perkalian.serta memberi penghargaan
Pada kelompok yang terbaik.
Guru
:
“Nah, anak-anak jadi bagaimana kesimpulan dari pelajaran hari ini?”
Siswa
:
perkalian adalah penjumlahan berulang - ulang
Guru
:
“Bagus…. Ada yang lain?
Semua siswa terdiam
Guru
:
“baiklah anak-anak, jadi menentukan hasil dengan perkalian banyak caranya.
key, anak-anak kita sudahi pelajaran hari ini dengan mengucapkan Hamdalah. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.



















BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
1.                                                                Kesimpulan
Pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan problem ended. Pendekatan pembelajaran ini membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman peserta didik menemukan sesatu yang baru.
Manfaat pendekatan pembelajaran open-ended selain mencapai standarkompetensi adalah :mengembangkan kegiatan kreatif dan pola piker matematis peserta didik melalui problem solving, mengembangkanketrampilan proses, memberi kesempatan peserta didik berpikir dengan bebas sesuai dengan kemampuannya, melatih siswa mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan pembelajaran interaktif dan menyenangkan.
Melalui pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika, kemampuan peserta didik baik ranah kognitif, psikomotor maupun afektif dapat dimaksimalkan. Namun demikian guru dapat menggunakan pendekatan pendekatan lainnya yang disesuaikan kondi tujuan belajar.si peserta didik bahkan memadukan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan belajar.

2.                                                                Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan kita selaku guru mampu menyusun rencana pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended sehingga kemampuan berfikir kritis, sistematis, logis dan kreatif dapat terbangun dari diri siswa.



DAFTAR PUSTAKA



Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Open-ended_question, online 11 Juli 2008)

Metagora (www.metagora.org/training/encyclopedia/ceq.html, online 11 Juli 2008)
Jupri, AL. 2007. Open-Ended Problems dalam Matematika, (http://mathematicse. wordpress.com/2007/12/25/open-ended-problems-dalam-matematika/ diakses 2 Oktober 2009).

Japar. 2009. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended (http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf =1&id=54 diakses 25 November 2009).