Anhar ElviNov
Kamis, 29 Oktober 2015
SOLUSI PERMASALAHAN DATA PTK DAPODIK DAN SK TUNJANGAN PROFESI (SERTIFIKASI)
Sudah lama
perbaikan dan update data PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) di Dapodik
dilakukan, akan tetapi ternyata hingga kini masih banyak guru-guru yang datanya
bermasalah. Kali ini tulisan di blog ini akan mencoba mengulas permasalahan yang banyak dialami
terkait tidak valid data PTK para guru di P2TK Dikdas, beserta kemungkinan cara
memperbaiki (solusi)-nya. Permasalahan disajikan dalam bentuk
masalah dan cara memperbaiki masalah tersebut. Yuk kita simak.
Masalah #1Operator Sekolah telah melakukan update / perbaikan / melengkapi isian aplikasi Dapodik, tetapi mengapa kami tidak dapat LOGIN untuk melakukan CEK INFO PTK?
Cara Memperbaiki Masalah #1Ada beberapa kemungkinan penyebab masalah ini, misalnya:
- Terjadi kesalahan pada saat mengisi NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
- Terjadi kesalahan pada saat mengisi TANGGAL LAHIR.
- Terjadi perubahan format TANGGAL di komputer, karena adanya perbedaan setting (Indonesia menggunakan format ddmmyyyy sedangkan USA menggunakan format mmddyyyy).
Perbaikan data dapat dilakukan pada NUPTK atau TANGGAL LAHIR pada
Dapodik. Setelah melakukan upload atau update data pada laman manajemen
pendataan di http://pendataan.dikdas.kemdikbud.go.id, pasikan muncul
status “BERHASIL DIPROSES”. Guru atau operator dapat pula mencoba-coba
melakukan kombinasi TANGGAL LAHIR pada saat mencoba LOGIN, misal dengan
format yyyyddmm atau yyyymmdd.
Masalah #2
Operator Sekolah telah melakukan perbaikan / update / upload data PTK melalui aplikasi penjaringan data Dapodik tetapi mengapa hasil perbaikannya tidak tampak pada Lembar INFO PTK?
Cara Memperbaiki Masalah #2Terjadinya masalah ini kemungkinan dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu:
- Proses impor data oleh Operator Sekolah ke Server milik Dapodik mengalami kegagalan (error). Untuk menyelesasikan masalah ini Operator Sekolah harus memastikan bahwa status data yang diupload memang telah “BERHASIL DIPROSES” pada laman manajemen pendataan di http://pendataan.dikdas.kemdikbud.go.id.
- Saat dilakukan cek di halaman INFO PTK Dapodik belum selesai proses sinkronisasi antara Server Dapodik dengan Server P2TK Dikdas. Bila memang demikian, ini sebenarnya bukan masalah. Jadi harap bersabar dan tunggu sekitar 2 – 3 hari, data guru pada Lembar INFO PTK akan mengalami perubahan.
Masalah #3
Mengapa ketika kami mencek Lembar INFO PTK ternyata NUPTK Statusnya Tidak Valid?
Cara Memperbaiki Masalah #3Ada 2 kemungkinan penyebab masalah ini, yaitu:
- Nama guru (PTK : Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang terdapat di dalam database NUPTK tidak sama dengan Nama guru pada Dapodik.
- Terjadi kekeliruan dalam input data NUPTK, yaitu NUPTK yang diinput bukan milik guru yang bersangkutan, akan tetapi NUPTK milik orang lain.
Oleh karena itu Operator Sekolah dan Guru diharapkan untuk selalu
berhati-hati dan teliti. Gunakan selalu referensi NUPTK yang valid,
misalnya dari kartu registrasi guru atau dari Operator NUPTK Dinas
Kabupaten / Kota.
Apabila kesalahan NAMA terdapat pada database NUPTK makalakukan langkah-langkah berikut untuk memperbaikinya:
Apabila kesalahan NAMA terdapat pada database NUPTK makalakukan langkah-langkah berikut untuk memperbaikinya:
- Anda dapat melakukan perbaikan NAMA anda melalui operator NUPTK.
- Mintalah Cetak Lembar NUPTK hasil Perbaikan menggunakan aplikasi Web Browser NUPTK
- Bawa Lembar NUPTK tersebut ke P2TK Dikdas agar dapat disesuaikan.
Tetapi, apabila kesalahan NAMA terdapat pada Dapodik, maka perbaikan lebih mudah, yaitu:
- perbaiki nama anda melalui Operator Sekolah.
- Operator Sekolah akan mengupload data dan tunggu hasilnya dalam beberapa hari.
Masalah #4
Mengapa Data kelulusan (SK Profesi) Tidak Ditemukan, Padahal NUPTK Kami Sudah Valid?
Cara Memperbaiki Masalah #4
Ada beberapa kemungkinan penyebab permasalahan ini, yaitu:
- NUPTK pada dapodik berbeda dengan NUPTK pada data Kelulusan (untuk mengetahui apakah memang terdapat perbedaan NUPTK Dapodik dengan NUPTK pada Data Kelulusan, anda dapat mengecek di SK Tunjangan Profesi / SKTP tahun lalu). Bila memang terdapat perbedaan NUPTK, segera perbaiki melalui Operator Tunjangan yang ada di Dinas Kabupaten / Kota tempat anda bertugas.
- NUPTK pada Data Kelulusan anda masih menggunakan NUPTK Sementara (9999XXX, 9000XXXX, 9898XXXX). Bila memang NUPTK yang digunakan adalah NUPTK Sementara, segera perbaiki melalui Operator Tunjangan yang ada di Dinas Kabupaten / Kota tempat anda bertugas.
- Anda adalah guru yang melakukan mutasi dari Luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas).
- Anda adalah guru yang melakukan mutasi Dari Luar Jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas).
Untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh kedua macam mutasi di
atas, maka Data Kelulusan harus diinput kelulusannya oleh Operator
Tunjangan Dinas Kabupaten/Kota. Selanjutnya, Pengelola di Tingkat Pusat
akan memverifikasi kelulusan tersebut, sebelum bisa diajukan penerbitan
Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SK TP)-nya. Saat meminta bantuan
Operator Tunjangan di Dinas Kabupaten/Kota, anda harus menyiapkan
berkas-berkas lengkap :
- SK Mutasi
- Sertifikat yang sudah dilegalisir
- Fotocopy kartu NUPTK/NRG
- dan berkas pendukung lain yang mungkin diperlukan.
Masalah #5
Mengapa Data kelulusan (SK Profesi) Atas Nama Orang Lain, Padahal NUPTK Kami Sudah Valid?
Cara Memperbaiki Masalah #5
Penyebab masalah ini adalah karena ada orang lain salah melakukan input data, yaitu NUPTK anda digunakan oleh orang lain. Cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan sesegeranya melapor ke Dinas Kabupaten / Kota. Bawalah bukti bahwa NUPTK milik anda, misalnya dengan kartu NUPTK milik anda. Selanjutnya, Operator akan mengusulkan perbaikan data kelulusan orang lain yang telah keliru menggunakan NUPTK data anda ke Operator Pusat. Harap diperhatikan bahwa proses ini akan memerlukan waktu beberapa hari. Seandainya anda belum memiliki NRG (Nomor Registrasi Guru), sekaligus saja anda melaporkan agar dapat diusulkan penerbitan NRG-nya.
Penyebab masalah ini adalah karena ada orang lain salah melakukan input data, yaitu NUPTK anda digunakan oleh orang lain. Cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan sesegeranya melapor ke Dinas Kabupaten / Kota. Bawalah bukti bahwa NUPTK milik anda, misalnya dengan kartu NUPTK milik anda. Selanjutnya, Operator akan mengusulkan perbaikan data kelulusan orang lain yang telah keliru menggunakan NUPTK data anda ke Operator Pusat. Harap diperhatikan bahwa proses ini akan memerlukan waktu beberapa hari. Seandainya anda belum memiliki NRG (Nomor Registrasi Guru), sekaligus saja anda melaporkan agar dapat diusulkan penerbitan NRG-nya.
Masalah #6
Saya Mengajar 24 Jam Per Minggu, atau Telah Sesuai Ketentuan Lain Yang Berlaku, Tetapi Mengapa Jumlah Jam Mengajar Saya Kosong?
Cara Memecahkan Masalah #6Sebab munculnya masalah ini adalah karena Operator Sekolah belum melakukan mapping Rombel (Rombongan Belajar atau Kelas), yaitu bagaimana susunan penugasan guru pada masing-masing Rombel. Untuk memperbaikinya, mintalah Operator Sekolah untuk memperbaiki isian data. Harus dipastikan pula bahwa JJM (Jumlah Jam per Minggu) sudah benar.
Masalah #7
Pada data disebut bahwa JJM telah ada, tetapi mengapa pada JJM Linear Masih Kosong?
Cara memperbaiki Masalah #7Ada 2 kemungkinan penyebab masalah ini, yaitu:
- Data kelulusan pada SK TP online tidak ditemukan sehingga tidak diketahui Bidang Studi Sertifikasi yang diambil. Untuk memperbaiki masalah ini, sama dengan cara memperbaiki masalah #4 di atas.
- Anda mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan Bidang Studi Yang Diampu. Perhatikan mengenai mata pelajaran yang linier dengan Bidang Studi Serifikasi anda. Usahakan untuk selalu mengajar mata pelajaran yang sesuai. Tetapi bila kesalahan karena pengisian mata pelajaran, perbaiki data anda di dapodik melalui Operator Sekolah.
Mengapa dikatakan Rombongan Belajar Tidak Normal?
Cara Memperbaiki Masalah #8Biasanya penyebab masalah ini karena JJM dalam Rombel melebihi ketentuan (Struktur KTSP). Lakukan perbaikan mapping penugasan dalam Rombel sehingga bersesuaian dengan Struktur KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Masalah #9
SK TP (Surat Keputusan Tunjangan profesi) Kami Sudah Diterbitkan, Tetapi Mengapa Gaji Pokok Tidak Sesuai (Salah)?
Cara Memperbaiki Masalah #9Kemungkinan penyebabnya adalah adanya kesalahan pengisian Riwayat Gaji Berkala pada aplikasi Dapodik. Perbaiki data Riwayat Gaji Berkala pada aplikasi Dapodik melalui Operator Sekolah. Selanjutnya melaporlan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sehingga dilakukan penyesuain Tunjangan. Gaji pokok yang seharusnya digunakan adalah yang sesuai dengan SK KGB (SK Kenaikan Gaji Berkala) per Desember 2012. Bawalah berkas yang dibutuhkan, diantaranya :
- SK Gaji Berkala per Desember 2012
- Sertifikat yang sudah dilegalisir
- Fotocopy kartu NUPTK/NRG
- Dan berkas pendukung lain
Bila anda NON PNS-DEKON, lakukan langkah-langkah berikut:
Lakukan update data pada dapodik dengan bantuan Operator Sekolah, karena masalah ini biasanya disebabkan oleh karena Data Inpassing Tidak valid (bukan dari isian Dapodik, namun data inpassing dari Biro Kepegawaian). Isikan data riwayat gaji berkala dengan benar (jika non PNS dan sudah inpassing isilah sebagaimana isian Golongan dan Masa kerja PNS namun status tetap Non PNS). Selanjutnya melaporlah ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota agar ada penyesuaian Tunjangan. Gaji pokok yang digunakan ada yang sesuai dengan SK Inpassing. Bawalah berkas yang dibutuhkan, diantaranya :
Lakukan update data pada dapodik dengan bantuan Operator Sekolah, karena masalah ini biasanya disebabkan oleh karena Data Inpassing Tidak valid (bukan dari isian Dapodik, namun data inpassing dari Biro Kepegawaian). Isikan data riwayat gaji berkala dengan benar (jika non PNS dan sudah inpassing isilah sebagaimana isian Golongan dan Masa kerja PNS namun status tetap Non PNS). Selanjutnya melaporlah ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota agar ada penyesuaian Tunjangan. Gaji pokok yang digunakan ada yang sesuai dengan SK Inpassing. Bawalah berkas yang dibutuhkan, diantaranya :
- SK Inpassing
- Sertifikat yang sudah dilegalisir
- Fotocopy kartu NUPTK/NRG
- Dan berkas pendukung lain
Masalah #10
Kami Sudah SK, tetapi Mengapa Tempat Tugas Bukan Sekolah Induk?
Cara Memperbaiki Masalah #10
Penyebab munculnya masalah ini adalah karena adanya kesalahan menentri
data sekolah induk pada Dapodik. Pada umumnya masalah ini tidak
mengganggu Pencairan Tunjangan Profesi (Sertifikasi) selama ada Surat
Keterangan dari Kepala Sekolah yang tercantum dalam SK bahwa yang
bersangkutan memang guru yang mengajar di sekolah tersebut. Tetapi
apabila dipermasalahkan, maka dapat mengajukan perbaikan SK melalui
Operator Tunjangan Dinas Kabupaten/Kota.
Masalah #11
Bagaimana ini, kami sudah SK, kok NUPTK, NRG dan Rekening Bank milik orang lain?
Cara memperbaiki Masalah #11Jangan panik. Hal ini disebabkan karena kelulusan anda menggunakan NUPTK milik orang lain. Segera melapor ke Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota. Siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Selanjutnya, Dinas Kab/Kota mengajukan PEMBATALAN SK supaya dapat DIPERBAIKI data kelulusannya. Setelah pembatalan disetujui pusat, Operator Dinas Kabupaten / Kota akan melakukan perbaikan data kelulusan. Lalu, Operator Dinas Kabupaten / Kota akan mengajukan SK baru anda yang benar.
Masalah #12
Mengapa SK TP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi) Saya Tidak Terbit, Padahal Data Saya Sudah Memenuhi Syarat?
Cara Memperbaiki Masalah #12Penyebab hal ini adalah karena data pendukung kurang. Tanyakan pada operator apa status dokumen anda. Bila status masih “EDIT”, kemungkinan masih ada kekurangan data anda. Biasanya berupa data : (a) Masa Kerja dan Golongan tidak diisi; (b) Status Kepegawaian tidak diisi; (c) Nomor Rekening Bank belum ada; (d) NRG Belum ada; (e) NUPTK di data kelulusan menggunakan NUPTK orang Lain. Perbaiki data-data pendukung ini dengan bantuan Operator Sekolah melalui aplikasi Dapodik.
Beberapa Pertanyaan Penting Lain Tentang Tunjangan Profesi
Pertanyaan #1Apa saja mata pelajaran yang diakui di Sekolah Dasar (SD)?
Jawab:Contoh pembagian Jam Mengajar di SD yang diakui :
- Guru Kelas : 24 jam
- Penjaskes : 4 jam
- Agama : 3 jam
- Mulok Tambahan (Bahasa Inggris: 2 jam)
- Free 3 jam (biasanya diambil kepala sekolah mengajar PKN)
Pertanyaan #2
Apa saja mata pelajaran yang diakui di Sekolah Menengah Pertama (SMP)?
Jawab:Contoh pembagian Jam Mengajar di SMP yang diakui :
- Agama 2 jam
- PKN 2 jam
- Bahasa Indonesia : 4 jam
- Bahasa Inggris : 4 jam
- Matematika : 4 jam
- IPA : 4 jam
- IPS : 4 jam
- Seni Budaya : 2 jam
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : 2 Jam
- Ketrampilan (Tata Boga/Tata Busana/IT) : 2 jam
- Muatan Lokal 2 jam
- Free 4 jam (bisa diambil untuk menambah di beberapa pelajaran)
Apakah boleh Guru dengan Sertifikasi Guru Kelas mengajar Bidang Studi karena kehabisan Rombel?
Jawab:Pada hakekatnya tidak ada larangan, namun tunjangan profesinya tidak akan diberikan, karena Guru Kelas harus memegang Kelas. Dikecualikan untuk Kepala Sekolah.
Pertanyaan #4
Apakah Guru di SD/SMP dapat menambah jam mengajar di jenjang lain (SMP/SMA/SMK/MA/MI/MTS)?
Jawab:Sepanjang memenuhi syarat linieritas, maka Guru di SD/SMP dapat menambah jam mengajar di jenjang lain (SMP/SMA/SMK/MA/MI/MTS). Karena pada beberapa jenjang data PTK belum dilakukan melalui Dapodik, maka melaporlah ke Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota dengan membawa berkas : (a) SK Beban mengajar; (b) Fotokopi Sertifikat yang telah dilegalisir; (c) Fotokopi Kartu NUPTK/NRG.
Selanjutnya Operator Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota akan mengajukan penambahan jam di luar DIKDAS ke Pusat melalui Aplikasi Tunjangan. Operator di tingkat pusat akan melakukan verifikasi sebelum mengabulkam permohonan.
Pertanyaan #5
Bagaimana cara memasukkan Guru BK pada Aplikasi Dapodik yang benar?
Jawab:Guru Bimbingan dan Konseling harus tetap dimasukkan ke dalam Rombel dengan perhitungan jumlah jam sebagai berikut :
JJM =(Jumlah Murid dalam rombel)/150 x 24 jam
Contoh :
Jumlah murid : 40
Maka JJM = 40/150 x 24 = 6 jam (untuk 1 rombel)
JJM Guru BK tidak akan merusak JJM Rombel sehingga tidak akan mempengaruhi normal/tidak normalnya rombel.
Pertanyaan #6
Mata pelajaran apa saja yang dapat lintas Jenjang?
Jawab:Sepanjang dalam satu rumpun maka pelajaran tersebut akan diakui karena linear. Misalnya Penjas untuk SD, SMP dan SMA.
Pertanyaan #7
Mengapa Data PTK di Dapodik dan P2TK Dikdas saya tidak muncul atau bermasalah?
Jawab:Bila guru telah memenuhi kewajibannya dengan benar di lapangan (sekolah) sesuai ketentuan berlaku, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah pengisian instrumen data oleh operator sekolah tidak lengkap. Isi semua variabel, jangan ada yang kosong atau terlewatkan. Jika ada satu saja variabel tak diisi, maka data secara keseluruhan tidak bisa diolah.
Pertanyaan #8
Apa yang dimaksud dengan Dapodik?
Jawab:Dapodik (Data Pokok Pendidikan) adalah sebuah program pendataan yang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dapodik ditujukan untuk menjaring 3 entitas data pokok pendidikan di seluruh Indonesia secara individual dan relasional. Ketiga entitas data tersebut yaitu (1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan (3) satuan pendidikan. Penjaringan dilakukan secara daring (dalam jaringan—online). Instrumen pendataan dapat diunduh dari laman Dapodik.
Pertanyaan #9
Bagaimana Tugas dan Wewenang Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Dapodik?
Jawab:Pihak-pihak yang terlibat dalam penjaringan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) adalah : (1) Kepala Sekolah; (2) Guru; (3) Operator Sekolah. Secara teknis, kepala sekolah mengumpulkan instrumen pendataan terkait siswa, guru, dan sekolah. Data tersebut kemudian diserahkan kepada Operator Sekolah yang bertugas mengunggah data ke sistem Dapodik. Sistem Dapodik tidak dapat dilakukan secara individual oleh guru, tapi Operator Sekolah karena mereka mempunyai akses untuk masuk ke Sistem Dapodik. Pihak yang paling bertanggungjawab mengenai Data Pokok Pendidikan ini adalah Kepala Sekolah.Pertanyaan #10
Apa hubungan Dapodik dengan Tunjangan Profesi (Sertifikasi) Guru?
Jawab:Dapodik tidak menentukan seorang guru mendapat tunjangan profesi atau tidak. Dapodik hanya sekadar menyajikan data secara individual dan terelasi dengan sekolah dan rombongan belajar yang diemban/diampu. Walaupun demikian, Dapodik penting karena merupakan bahan mentah yang digunakan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar untuk menyalurkan tunjangan profesi (sertifikasi) guru sesuai kriteria dan aturan yang telah ditentukan.Pertanyaan #11
Seberapa banyak pendataan Dapodik yang masih bermasalah?
Jawab:Hingga 11 April 2013 pukul 17.00 WIB, pendataan Dapodik telah berjalan 96,5 persen. Dari total 184.498 SD dan SMP di seluruh Indonesia, 178.049 sekolah telah memasukkan datanya dan sekolah yang belum terjaring berjumlah 6.449. Dua provinsi yaitu Kepulauan Bangka Belitung dan D.I. Yogyakarta telah 100 persen tuntas menjaring Dapodik.
Pertanyaan #12
Bagaimana Cara yang Ditempuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Menuntaskan Dapodik?
Jawab:Untuk mengejar ketuntasan pendataan dan meningkatkan kualitas Dapodik, telah dikerahkan 15 operator pendataan. Ada berbagai fasilitas layanan kepada sekolah agar bisa memperbaiki data secara baik dan cepat. Fasilitas layanan tersebut di antaranya broadcast, telepon, jejaring sosial Facebook, surat elektronik (email), dan surat pos. Sekolah yang datang ke sekretariat Dapodik juga akan dilayani dan dibantu.
Pertanyaan #13
Bagaimana Data Guru untuk Pembayaran Tunjangan bila Dapodik Belum Beres?
Jawab:Data guru yang mendapatkan tunjangan memang diambil dari
Dapodik. Tetapi, karena pendataan Dapodik belum mencapai 100 persen,
maka pendataan juga akan dilakukan secara manual. Jadi data yang
digunakan adalah kombinasi Dapodik dan manual. Sekretariat Dapodik akan
melakukan pengecekan secara manual dengan menghubungi operator sekolah
melalui surat elektronik, pesan layanan singkat, atau surat pos.
Pengecekan juga bisa disampaikan melalui kepala sekolah dan dinas
pendidikan kabupaten/kota.
SEPUTAR PERMASALAHAN PUPNS DAN SOLUSINYA
Data Beda Nama dalam PUPNS
Bagaimana jika NIP yang diketik di ePUPNS yang muncul nama orang lain?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk dibawah field nama atau klik disini.
Data Beda Instansi PUPNS
Bagaimana jika data saya pada PUPNS beda instansi dengan sebenarnya?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk dibawah field instansi atau klik disini.
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN saat ketik NIP di ePUPNS?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Data Sudah Pensiun PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena masuk dalam database Pensiun?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Silahkan lampirkan Surat Keterangan
Pembatalan Pensiun dari Badan/Biro Kepegawaian Instansi tempat anda
bekerja kemudian klik disini untuk meminta bantuan pengaktifan. Tekan
tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Data Sudah Diberhentikan PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena status diberhentikan?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Anda dapat menghubungi Badan
Kepegawaian Daerah atau Biro Kepegawaian instansi anda, lampirkan surat
pengaktifan kembali atau bukti tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin
diberhentikan, lalu Tekan tombol helpdesk di pop-up atau klik disini.
Non PUPNS 2003 PUPNS
Bagaimana jika data saya tidak ada dalam database BKN karena tidak mengikuti PUPNS 2003?
Pastikan NIP yang Anda ketik benar; Anda dapat menghubungi Badan
Kepegawaian Daerah atau Biro Kepegawaian instansi anda dengan membawa
bukti : Slip gaji 3 bulan terakhir, Surat Pernyataan dari atasan
langsung, mengisi formulir hijau PUPNS 2003, lalu Tekan tombol helpdesk
di pop-up atau klik disini.
Lupa Nomor Registrasi PUPNS
Bagaimaan bila saya lupa nomor registrasi untuk masuk ke ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa nomor registrasi. Masukkan NIP Baru dan Jawaban atas pertanyaan pengaman.
Lupa Password PUPNS
Bagaimana bila saya lupa password untuk masuk ek ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa password. Masukkan NIP Baru, Jawaban atas pertanyaan pengaman dan Nomor register.
Lupa Pertanyaan Pengaman PUPNS
Bagaimana bila saya lupa Nomor Register dan juga password di proses ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa pertanyaan pengaman. Masukkan NIP Baru dan Jawaban atas pertanyaan ibu kandung.
Lupa Nomor Registrasi dan Password PUPNS
Bagaimana bila saya lupa Nomor Register dan juga password di proses ePUPNS?
Masuk ke dalam form lupa nomor register lalu ke dalam form lupa
password. Masukkan NIP Baru, Jawaban atas pertanyaan pengaman dan
Jawaban atas pertanyaan ibu kandung.
Lupa jawaban ibu kandung PUPNS
Bagaimana bila saya lupa jawaban atas pertanyaan ibu kandung?
Kirimkan Scan bukti nomor registrasi, SK CPNS dan Akte Kelahiran ke email Tim PUPNS BKN : satgaspupns2015@gmail.com.
Data Referensi Tidak Ditemukan PUPNS
Bagaimana bila data referensi seperti sekolah, unit kesehatan, bidang
spesialis, unit organisasi, pendidikan, jabatan fungsional tertentu
maupun umum, lokasi tempat lahir maupun lokasi kerja, mata pelajaran,
diklat fungsional tidak ada atau tidak ditemukan saat pengisian form
PUPNS?
Pastikan pengetikan referensi anda benar. Masuk ke dalam menu helpdesk,
tekan tombol 'tanda tanya' disamping field pengisian atau masuk ke dalam
form helpdesk dan pilih tipe refernsi yang diinginkan. Masukkan
pengisian sesuai dengan format yang ada.Jumat, 12 Juni 2015
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED DI SEKOLAH DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika
sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan
dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan sarana berpikir
logis, analis, dan sistematis. Sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan
konsep-konsep yang abstrak, maka dalam penyajian materi pelajaran, matematika
harus dapat disajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan
siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran siswa
lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Untuk itulah perlu adanya model
pembelajaran khusus yang diterapkan oleh guru.
Selama
ini rendahnya hasil belajar matematika siswa lebih banyak disebabkan karena
pendekatan, metode, atau pun strategi tertentu yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran masih bersifat tradisional, dan kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Akibatnya kreatifitas dan kemampuan berpikir
matematika siswa tidak dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itulah guru
perlu memilih cara mengajar atau pendekatan yang dapat membantu mengembangkan
pola pikir matematika siswa.
Paradigma
baru pendidikan lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang
memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam
pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa
yang disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai
pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi menjadi
fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri
mereka sendiri. Melalui paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif
dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima
gagasan dari orang lain, kreatif dalam mencari solusi dari suatu permasalahan
yang dihadapi dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000).
Poppy
(2003:2) menyatakan bahwa salah satu alternatif model pembelajaran yang lebih
berorientasi pada aktivitas serta kreativitas siswa yaitu model pembelajaran
open-ended problem. Hal ini didasari oleh pendapat Shimada (1997:1) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran open-ended adalah model pembelajaran yang
menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar
lebih dari satu, sehingga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah
dengan beberapa teknik. Lebih lanjut Poppy (2002:2) menyatakan bahwa
keleluasaan berpikir melalui model pembelajaran open-ended problem membawa
siswa untuk lebih memahami suatu topik dan keterkaitannya dengan topik lainnya,
baik dalam pelajaran matematika maupun dengan mata pelajaran lain dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Model
pembelajaran Open-ended sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran
matematika merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
Hal ini disebabkan karena pada model pembelajaran Open-ended formulasi masalah
yang digunakan adalah masalah terbuka. Masalah terbuka adalah masalah yang
diformulasikan memiliki multijawaban (banyak penyelesaian) yang benar. Di
samping itu, melalui model pembelajaran Open-ended siswa dapat menemukan
sesuatu yang baru dalam penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang
berkaitan dengan matematika. Dengan dasar ini, maka model pembelajaran
Open-ended dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Model
pembelajaran Open-ended merupakan salah satu upaya inovasi pendidikan
matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli pendidikan matematika
Jepang. model ini lahir sekitar duapuluh tahun yang lalu dari hasil penelitian
yang dilakukan Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi
Shibuya (Nohda, 2000). Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi atas pendidikan
matematika sekolah saat itu yang aktifitas kelasnya disebut dengan “issei jugyow” (frontal teaching); guru menjelaskan
konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk
penyelesaian beberapa soal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian pendekatan
pembalajaran open ended ?
2. Apa tujuan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan open ended ?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan
model pembelajarn open ended ?
4. Apa saja langkah-langkah yang
ditempuh pada model pembelajaran open ended ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan pada makalah ini
adalah :
1.
Mengetahui
pengertian pendekatan pembalajaran open ended
2.
Mengetahui
tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended
3.
Mengetahui
keunggulan dan kelemahan model pembelajarn open ended
4.
Mengetahui
langkah-langkah yang ditempuh pada model pembelajaran open ended
D. Manfaat Penulisan Makalah
- Bagi siswa, meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.
- Bagi guru, sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran dan untuk melatih diri mencari solusi dalam mengelola pembelajaran di kelas serta melatih diri dalam membuat perangkat pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran open
ended
Pendekatan
open-ended adalah "an instructional strategy that creates interest and
stimulates creative mathematical activity in the classroom through students’ collaborative work. Lessons using
open-ended problem solving emphasize the process of problem solving activities
rather than focusing on the result" (Shimada &Becker, 1997; dan Foong,
2000).
Pendekatan
open-ended prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu
masalah kepada siswa. Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar
lebih dari satu. Problem yang memiliki jawaban benar lebih dari satu disebut
problem tak lengkap atau problem open-ended atau problem terbuka. Contoh
penerapan problem open-ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa
diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab
permasalahan yang diberikan dan bukan berorientasi pada jawaban akhir.
Dihadapkan dengan problem open-ended siswa tidak hanya mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
Pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memberikan
problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran membawa siswa dalam
menjawab pertanyaan dengan banyak cara dan mungkin juga dengan banyak jawaban
sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam menemukan
sesuatu yang baru.
B. Tujuan Pembelajaran dengan Open Ended
Tujuan
dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124)
ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik
siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan
kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Selain itu, dengan diberikan masalah yang
bersifat terbuka, siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi
dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan memahami bahwa proses
penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh.
Berdasarkan pengertian dan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran
open-ended di atas, perlu digaris bawahi bahwa model pembelajaran open-ended
memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir matematis siswa dapat
berkembang secara maksimal dan kegiatan-kegiatan kreatif siswa dapat
terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Open-Ended
Menurut Nohda (Yahya.
2000: 1 – 39), menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended didasarkan pada tiga prinsip :
1.
Berkaitan dengan prinsip ekonomi kegiatan siswa. Ini
menunjukkan bahwa kita harus menghargai nilai kegiatan-kegiatan siswa.
2.
Berkaitan dengan hakikat terpadu dan evolusioner dari
pengetahuan dari pengetahuan matematika, sifatnya teoritis dan sistematis.
3.
Berkaitan dengan keputusan yang diambil guru di dalam kelas.
Di dalam kelas seringkali guru menemukan jawaban di luar dugaan. Ini berarti
guru harus berperan aktif dalam menampilkan ide siswa tersebut secara utuh, dan
memberi kesempatan kepada siswa lainnya untuk mematuhi ide-ide yang tak terduga
itu.
D. Keunggulan dan Kelemahan Model Open
Ended
Model
pebelajaran Open-Ended ini menurut Suherman, dkk (2003:132) memiliki beberapa
keunggulan antara lain:
1. Siswa berpartisipasi lebih aktif
dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.
2. Siswa memiliki kesempatan lebih
banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.
3. Siswa dengan kemapuan matematika
rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
4. Siswa secara intrinsik termotivasi
untuk memberikan bukti atau penjelasan.
5. Siswa memiliki pengelaman banyak
untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
Disamping
keunggulan, menurut Suherman, dkk (2003;133) terdapat pula kelemahan dari Model
pebelajaran Open-Ended, diantaranya:
1. Membuat dan menyiapkan masalah
matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah.
2. Mengemukakan masalah yang langsung
dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami
kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan.
3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa
merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
4. Mungkin ada sebagaian siswa yang
merasa bahwa kegiatan belajar mereka mereka tidak menyenangkan karena kesulitan
yang mereka hadapi.
Miskipun pendekatan open-ended mempunyai beberapa
kelemahan, namun kelemahan tersebut masih dapat diatasi. Cara mengatasi
kelemahan tersebut misalnya, dalam membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna
bagi siswa, guru terlebih dahulu mendaftar semua respon yang diinginkan,
setelah itu baru membuat masalah yang bermakna. untuk mengatasi kecemasan yang
dialami siswa yang pandai yaitu sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan open-ended siswa terlebih dahulu diberi informasi terlebih dahulu
diberi informasi bahwa jawaban yang diajukan dalam permasalahan yang diajukan
dapat bermacam-macam tergantung dari sudut mana siswa memandangnya dan dari
bermacam-macam jawaban tersebut mungkin semuanya benar.
E. Langkah – langkah Model pebelajaran open ended
Dalam
pembelajaran matematika, Model pebelajaran open-ended berarti memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life
dengan menyajikan fenomena alam seterbuka mungkin pada siswa. Bentuk penyajian
fenomena dengan terbuka ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang
berorientasi pada masalah atau soal atau tugas terbuka. Secara konseptual
masalah terbuka dalam pembelajaran Matematika adalah masalah atau soal-soal
Matematika yang dirumuskan sedimikian rupa, sehingga memiliki beberapa atau
bahkan banyak solusi yang benar, dan terdapat banyak cara untuk mencapai solusi
itu.
Adapun
desain atau langkahlangkah pembelajaran dalam model pembelajaran OpenEnded Problems
Dalam jurnal internasional J.Nikos, mourtos ,dkk adalah sebagai berikut :
I. Persiapan
Sebelum memulai proses
belajar mengajar, guru harus membuat Program Satuan Pelajaran Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan OpenEnded Problems.
II. Pelaksanaan, terdiri :
a. Pendahuluan, yaitu Siswa menyimak
guru yang memberikan motivasi bahwa yang akan dipelajari berkaitan atau
bermanfaat bagi kehidupan sehari hari sehingga siswa semangat dalam belajar.
Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru supaya guru dapat
mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep konsep yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan
pembelajaran dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. siswa membentuk kelompok terdiri dari
empat orang atau lebih tiap kelompok;
2. siswa mendapatkan pertanyaan
Openended Problems mengenai perhitungan statistik dan perhitugan matematis;
3. siswa berdiskusi bersama kelompoknya
masingmasing mengenai penyelesaian dari pertanyaan OpenEnded Problems yang
telah diberikan oleh guru;
4. setiap kelompok siswa melalui
perwakilannya, mengemukakan pendapat atau solusi yang ditawarkan kelompoknya
secara bergantian;
5. siswa atau kelompok kemudian
menganalisis jawabanjawaban yang telah dikemukakan, mana yang benar dan mana yang
lebih efektif.
III. Kegiatan Akhir, yaitu siswa
menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan kemudian kesimpulan tersebut
disempurnakan oleh guru;
IV. Evaluasi
Setelah berakhirnya KBM,
siswa mendapatkan tugas perorangan atau ulangan harian yang berisi pertanyaan
Open Ended Problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
A. Contoh Skenario
Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended.
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan
perkalian
Kelas : III
A.
Sinopsis
Sajian ini diawali
dengan perkenalan guru dan murid karena awal pelajaran dan awal siswa masuk di
kelas III, lalu dilanjutkan dengan menanyakan pemahaman anak sebelum memulai
pelajaran. Hingga akhirnya setelah penbelajaran ini siswa dapat memahami betul
bagaimana menghitung perkalaian
B.
Setting
Ruang kelas :
terdiri dari meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa
C.
Properti
Pipet
/ sedotan
D.
Talent
Guru dan siswanya
E.
Naskah
Guru
|
:
|
“Assalamualaikum Wr.Wb”
|
Siswa
|
:
|
“Wa’alaikum salam
Wr.Wb”
|
Guru
|
:
|
“Selamat pagi
anak-anak”
|
(sambil meletakan
buku dan alat-alat mengajar di atas meja)
Siswa
|
:
|
“Selamat pagi Pak”
|
Guru
|
:
|
“Bagaimana kabar kalian
pagi ini?”
|
Siswa
|
:
|
“Baik pak….”
|
Guru
|
:
|
“Bagaimana kabarmu hari
ini? apakah menyenangkan”
|
Siswa
|
:
|
“Ya. Pak….”
|
Guru
|
:
|
“Coba ketua kelasnya
pimpin doa”
|
Ketua kelas
|
|
“Baik Pak. Bedoa
dimulai”
|
Seketika suasana
kelas hening
Ketua kelas
|
|
“Berdoa selesai”
|
Guru mengabsen siswa
Guru
|
:
|
“Sebelum kita memasuki
pelajaran, karena hari ini hari pertama belajar, ibu ingin menyampaikan
beberapa hal mengenai pelajaran.
Yang pertama,
pelajaran kita hari ini mengenai menentukan Perkalian
bilangan.
Perkalian
adalah penjumlahan berulang terhadap suatu bilangan contoh berpakah jumlah
kaki sapi..
|
|
|
|
Seorang siswa
menjawab
Siswa
|
:
|
”Anak-anak menjawab 4 pak
|
Guru
|
:
|
“Ya….kamu benar,
bagus”,berapa kalau jumlah kaki
sapi jika jumlah sapi 5 ekor ?
|
Salah satu siswapun
menjawa
Siswa 1
|
:
|
“20 ” pak
|
Guru
|
:
|
“Iya bagus sekali. Dari mana kamu dapat mengetahui bahwa jumlah
kaki sapi = 20.
|
Siswa
1
|
:
|
Satu sapi kaki nya ada 4. Jadi jika 5 ekor sapi = 4 + 4 + 4 + 4 = 20
|
Guru
Siswa
|
:
|
Ada jawaban yang lain
20 pak lima kita kalikan saja dengan 4 = 20.
“untuk tugas
selanjutnya, kalian akan bapak bagi menjadi beberapa kelompok, sekarang dalam kelompoknya carilah perkalian yang hasilnya 24
|
Guru
|
:
|
“Ibu ada permasalahan,
nanti silahkan kalian selesaikan pada kelompok masing-masing”
|
|
|
Permasalahan
1.
Ada berapa macam perkalian yang didapat
|
Siswa bekerja
menyelesaikan maslaah pada kelompok masing-masing dan guru berjalan ke tempat
siswa untuk memperhatikan pekerjaan siswa.
Setelah 15 menit…
Guru
|
:
|
“Nah, anak-anak
silahkan sajikan hasil diskusi ke depan kelas, kita mulai dari kelompok 1
terendah dulu”
|
Kelompok 1
|
:
|
1 x 24 = 24
2 x
12 = 24
|
Guru
|
:
|
“Bagaimana dengan
kelompok lain?”
|
Kelompok 2
|
:
|
“Kalau kelompok
kami menemukan pak”
3 x 8 = 24
4 x 6
= 24
|
Setelah semua
kelompok mengemukakan jawaban maka guru bersama siswa mengambil kesimpulan
tentang perkalian.serta memberi penghargaan
Pada
kelompok yang terbaik.
Guru
|
:
|
“Nah, anak-anak jadi
bagaimana kesimpulan dari pelajaran hari ini?”
|
Siswa
|
:
|
“perkalian adalah penjumlahan berulang - ulang”
|
Guru
|
:
|
“Bagus…. Ada yang lain?
|
Semua siswa terdiam
Guru
|
:
|
“baiklah anak-anak,
jadi menentukan hasil dengan
perkalian banyak caranya.
|
key, anak-anak kita
sudahi pelajaran hari ini dengan mengucapkan Hamdalah. Assalamualaikum
warahmatulahi wabarakatuh.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
Pendekatan
open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan
problem ended. Pendekatan pembelajaran ini membawa siswa dalam menjawab
permasalahan dengan banyak cara dan mungkin banyak jawaban yang benar sehingga
mengundang potensi intelektual dan pengalaman peserta didik menemukan sesatu
yang baru.
Manfaat
pendekatan pembelajaran open-ended selain mencapai standarkompetensi adalah
:mengembangkan kegiatan kreatif dan pola piker matematis peserta didik melalui
problem solving, mengembangkanketrampilan proses, memberi kesempatan peserta
didik berpikir dengan bebas sesuai dengan kemampuannya, melatih siswa
mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan pembelajaran
interaktif dan menyenangkan.
Melalui
pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika, kemampuan peserta didik
baik ranah kognitif, psikomotor maupun afektif dapat dimaksimalkan. Namun
demikian guru dapat menggunakan pendekatan – pendekatan lainnya yang disesuaikan kondi tujuan belajar.si
peserta didik bahkan memadukan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan
belajar.
2.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan diatas diharapkan kita selaku guru mampu menyusun rencana
pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended sehingga kemampuan berfikir
kritis, sistematis, logis dan kreatif dapat terbangun dari diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia
(http://en.wikipedia.org/wiki/Open-ended_question, online 11 Juli 2008)
Metagora
(www.metagora.org/training/encyclopedia/ceq.html, online 11 Juli 2008)
Jupri, AL. 2007. Open-Ended Problems
dalam Matematika, (http://mathematicse.
wordpress.com/2007/12/25/open-ended-problems-dalam-matematika/ diakses 2
Oktober 2009).
Japar. 2009. Pembelajaran Matematika
dengan Pendekatan Open-Ended
(http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf
=1&id=54 diakses 25 November 2009).
Langganan:
Postingan (Atom)