PERKEMBANGAN
FISIK DAN MOTORIK ANAK SD
I.
Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut juga
pertumbuhan biologis (bio-logical growth) merupakan salah satu aspek penting
dari perkembangan individu. Menurut Seifert dan Hoffnung, (1994), perkembangan
fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak,
system saraf, organ-organ indrawi, pertumbuhan tinggi dan berat, dan
lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan
tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual),
serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung,
penglihatan dan sebagainya).
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja,
pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting. Sebab
pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung,
pertumbuhan/perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya
sendiri dan orang lain. Ini akan terlihat dari pola penyesuaian diri anak
secara umum.
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak
SD memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan
sesudahnya.
1. Tinggi dan berat badan
Pertumbuhan fisik
anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan dengan
masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar
2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996)
2. Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD
kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang.
Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat
perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya
proporsi tubuh anak sudah mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon
(Hurlock 1980) ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD yaitu :
- · Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
- · Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
- · Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot
3. Otak
Bila dibandingkan
dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih
cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi
pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari
ukuran otak dewasa. Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif anak.
Tahap perkembangan fisik
Awal dari perkembangan pribadi
seseorang pada asasnya bersifat biologis (Allport, 1957). Dalam taraf-taraf
perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi, struktur, dan kondisi
jasmaniah seseorang akan mempengaruhi normalitas kepribadiannya, khususnya yang
bertalian dengan masalah body image, self concept, self-esteem dan rasa harga
dirinya.
A. Perkembangan masa prenatal
Periode prenatal adalah periode yang
pertama dilalui oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode
sebelumnya. Perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis
berupa pembentukan struktur tubuh. Masa bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar,
karena merupakan dasar paeriode kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa
ini banyak pola, perilaku, sikap dan ekspresi emosi mulai terbentuk. Masa bayi
berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi lahir.
B. Masa anak-anak
1. Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2. Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
3. Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang
dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir
semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih berbentuk. Badan memanjang
dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut
tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat
tumbuh membesar.
4. Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
5. Pebandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang
lebih cepat daripada jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada
awal pubertas. Anak yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih
banyak daripada jaringan otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya
terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi
jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.
6. Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
C. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa datangnya
pubertas (sebelas sampai empat belas tahun) sampai usia sekitar delapan
belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Secara umum
perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
Perempuan
1. Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun)
2. Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8
-14 tahun)
3. Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun)
4. Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun,
kadang 7 thn)
5. Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun
setelah rambut pubis)
6. Kelenjar menghasilkan minyak dan
keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
1. Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun)
2. Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan
(10 – 15 tahun)
3. Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
4. Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
5. Perubahan suara karena pertumbuhan
pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
6. Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak
(2 tahun setelah rambut pubis)
7. Kelenjar menghasilkan minyak dan
keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
D. Masa Dewasa
Dewasa
awal ini ada yang mengatakan mulai umur 18 tahun sampai 40 tahun, tapi ada
referensi lain yang mengatakan mulai 20-40 tahun. Masa dewasa awal yang
merupakan kelanjutan masa remaja yang sibuk mencari jati diri kini sudah lebih stabil
dan mulai sibuk dalam penempatan dirinya ditengah-tengah masyarakat. Secara
phisik dewasa awal sudah selesai dalam perkembangannya, tetapi kemampuan
pisiknya semakin meningkat pada masa ini. Atlet lari memiliki prestasi paling
baik pada masa dewasa awal. Juga hampir semua olahragawan berprestasi terbaik
pada masa ini, karena kondisi kemampuan pisik paling puncak adalah tahun-tahun
sebelum mencapai usia 30an.
Pada
puncak kemampuan fisik ini, tubuh cepat memulihkan dirinya ketika mengalami
cedera atau kelelahan. Tubuh memiliki kemampuan yang lebih kuat, dan terkadang
jauh dari kata letih. KEmampuan fisik yang maksimal ini akan sangat disayangkan
kalau tidak digunakan tetapi sebaliknya kita bermalas-malas tanpa mengerjakan
apapun. Fisik yang lelah akan segera memulihkan keadaannya, tetapi ada
batas-batas yang harus diperhatikan. Fisik yang terus dipaksa beraktivitas
mungkin akan melewati batas pemulihannya bisa mengakibatkan sakit pada masa
penghujung masa dewasa awal ini atau pada masa dewasa madya (40-60thn).
Selain merupakan puncak kemampuan fisik, pada dewasa awal juga mulai terjadi penurunan kemampuan pisik. Kalau sudah terjadi penurunan kemampuan fisik dalam beraktivitas maka kita perlu memperhatikan supaya bisa tetap memiliki tubuh yang sehat. Makanan yang sehat dan bergizi serta olah raga yang teratur akan membantu menjaga stamina tubuh. Porsi makanan yang diperlukan tubuh mada masa ini sebenarnya tidak sebanyak makanan yang diperlukan tubuh pada masa remaja. Porsinya seharusnya semakin berkurang, tetapi ketika orang-orang dewasa awal sudah mampu mandiri dan mampu membeli makanan yang diinginkannya, maka hal inilah yang menyebabkan masa dewasa awal sering bermasalah dengan berat badan.
Selain merupakan puncak kemampuan fisik, pada dewasa awal juga mulai terjadi penurunan kemampuan pisik. Kalau sudah terjadi penurunan kemampuan fisik dalam beraktivitas maka kita perlu memperhatikan supaya bisa tetap memiliki tubuh yang sehat. Makanan yang sehat dan bergizi serta olah raga yang teratur akan membantu menjaga stamina tubuh. Porsi makanan yang diperlukan tubuh mada masa ini sebenarnya tidak sebanyak makanan yang diperlukan tubuh pada masa remaja. Porsinya seharusnya semakin berkurang, tetapi ketika orang-orang dewasa awal sudah mampu mandiri dan mampu membeli makanan yang diinginkannya, maka hal inilah yang menyebabkan masa dewasa awal sering bermasalah dengan berat badan.
II.
Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik
adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya,
perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga,
setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Seandainya tidak ada
gangguan fisik dan hambatan mental yang mengganggu perkembangan motorik, secara
normal anak yang berumur 6 tahun akan siap menyesuaikan diri dengan tuntutan
sekolah dan berperan serta dalam kegiatan bermain teman sebaya. Sebagian tugas
perkembangan anak yang paling penting dalam masa prasekolah dan dalam
tahun-tahun permulaan sekolah, terdiri atas perkembangan motorik yang
didasarkan atas penggunaan kumpulan otot yang berbeda secara koordinasi.
Jika tidak ada gangguan
kepribadian yang menghambat ,anak yang memiliki sifat yang sesuai dengan
harapan masyarakat akan melakukan penyesuaian sosial dan pribadi yang baik.
Sebaliknya dalam diri anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan harapan
masyarakat,akan berkembang perasaan tidak mampu yang akan melemahkan semangat
mereka untuk mencoba mempelajari apa yang telah dipelajari oleh teman sebaya
mereka.
Perkembangan
motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan
dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai
meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus
keterampilan-keterampilan motorik,
anak-anak terus melakukan aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping
itu anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang
bersifat formal sperti senam, berenang,dll.
Berikut
beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara
lain :
KEMAMPUAN MOTORIK
|
|
Anak usia 6th
|
Anak usia 7th
|
Ketangkasan Meningkat
|
Mulai membaca dengan lancer
|
Melompat tali
|
Cemas terhadap kegagalan
|
Bermain sepeda
|
Peningkatan minat pada bidang sepiritual
|
Mengetahui kanan dan kiri
|
Kadang malu atau sedih
|
Mungkin bertindak menentang
|
|
Menguraikanobjek-objek dengan gambar
|
KEMAMPUAN MOTORIK
|
|
Anak usia 8-9th
|
Anak usia 10-12th
|
Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
|
Perubahan sikap berkaitan dengan postur tubuh,
puberitas mulai nampak
|
Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
|
Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur,dll.
|
Keterampilan Lebih ndividual
|
Keinginan untuk menyenangkan orangtua
|
Ingin terlibat dalam sesuatu
|
Mula tertarik dengan lawan jenis
|
Menyukai kelompok dan mode
|
|
Mencari teman secara aktiv
|
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak
yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau ketermapilan
motorik anak. Keterampilan motorik ini di bagi dua jenis, yaitu :
1. Keterampilan atau gerakan kasar,
seperti berjalan, berlari,
melompat, naik dan turun tangga.
2. Keterampilan motorik halus atau
keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan
menangkap bola, serta memainkan benda – benda atau alat – alat mainan.
Perkembangan
keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
pribadi secara keseluruhan. Elizabeth
Hurlock, mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi
konstelasi perkembangan individu, yaitu :
1. Melalui ketermapilan motorik anak
dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa
senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar, dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
2. Melalui keterampilan motorik, anak
dapat beranjak dari kondisi “helplessness”
(tidak berdaya) pada bulan – bulan pertama dalam kehidupannya ke kondisi yang “independence” (bebas, tidak bergantung).
Anak dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya, dan dapat berbuat
sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan “self confidence” (rasa percaya diri).
3. Melalui keterampilan motorik, anak
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment). Pada usia pra sekolah (taman kanak – kanak)
atau usia kelas – kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,
menggambar, melukis, dan berbaris – baris.
4. Melalui perkembangan motorik yang
normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya,
sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan
teman sebayanya bahkan dia akan terkucil atau menjadi anak yang “fringer” (terpinggirkan).
5. Perkembangan keterampilan motorik
sangat penting bagi perkembangan “self-concept”
atau kepribadian anak.
III.
Fase – Fase
Perkembangan Fisik dan Motorik
1. Periode Perkelahiran (prenatal
period) ialah saat dari pembuahan hingga
kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel
tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
2. Masa Bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang
merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang
sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi
hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.
3. Masa awal anak anak (early
chidhood) yaitu periode pekembangan yang
merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya
disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar
semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan
kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan
meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak
anak.
4. Masa pertengahan dan akhir anak anak
(middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang
merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara
dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun
tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca,
menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan
dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral
dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5. Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari
masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira
10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya
suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
6. Masa awal dewasa (early
adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian
pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa
pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak.
7. Masa pertengahan dewasa (middle
adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia
enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung
jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam
berkarir.
8. Masa akhir dewasa (late
adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada
kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan
peran peran sosial baru.
IV.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Fisik
Ada
sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Termasuk
ke dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut :
a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari
orang tuanya
Anak
yang ayah dan ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi dari
pada anak yang berasal dari orang tua yang bertumbuh pendek.
b. Kematangan
Secara
sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor
kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi tinggi, tetapi kalau
saat kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda. Misalnya, anak berumur
tiga bulan diberi makanan yang cukup
bergizi supaya pertumbuhan otot kakinya berkembang sehingga mampu untuk
berjalan. Ini tidak mungkin berhasil sebelum mencapai umur lebih dari sepuluh
bulan.
2. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk ke dalam
faktor eksternal adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan
Anak
yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat.
b. Makanan
Anak
yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi
pertumbuhannya pesat.
c. Stimulasi Lingkungan
Individu
yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan
berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.
V.
Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik dan
Implikasinya Bagi Pendidikan
Dalam batas-batas tertentu, percepatan pertumbuhan fisik
dapat dibantu dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sistematis, antara
lain sebagai berikut: 1. Menjaga Kesehatan Badan
Kebiasaan
hidup sehat, bersih dan olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga
kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila ternyata masih terkena penyakit,
haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2. Memberi Makanan yang Baik
Makanan
yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar dan sehat, serta
tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan yang dimakan
oleh anak akan menentukan pula kecepatan pertumbuhan fisik. Para remaja
mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Oleh karena itu, memerlukan zat-zat
pembangun yang terdapat dalam makanan sehingga menyebabkan para remaja pada
umumnya nafsu makan. Jika makanan yang dimakan cukup mangandung gizi, kebutuhan
zat pembangun bisa terpenuhi sehingga pertumbuhan menjadi lancar. Sebaliknya,
jika kebutuhan zat pembangun tidak terpenuhi, pertumbuhan fisik akan menjadi
terhambat dan kurang lancar.
Implikasinya bagi pedidikan adalah
perlunya memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1.
Sarana
dan Prasarana
Faktor
sarana dan prasarana ini jangan sampai
menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya, tempat duduk yang kurang
sesuai serta ruangan yang gelap dan terlalu sempit akan menimbulkan gangguan
kesehatan. Penyelenggaraan pendidikan modern menghendaki agar tempat duduk anak
dan meja dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ruangan kelas yang bersih,
terang dan cukup luas, serta kedisiplinan yang tidak kaku.
2.
Waktu
Istirahat
Untuk menghilangkan rasa lelah
dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat sangat diperlukan. Terus-menerus
bekerja tanpa ada waktu istirahat dapat menimbulkan kelelahan yang mendatangkan
kerugian bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam belajarpun sangat penting
memperhatikan pengaturan waktu istirahat bagi anak-anak karena dalam belajar
dikenal adanya istilah yang disebut dengan biorama,
yang berarti kemampuan anak berkonsentrasi akan sangat dipengaruhi oleh irama
stamina biologis pada anak itu sendiri. Berkaitan dengan biorama ini, ada rumus
pengaturan belajar yang dikenal dengan “lima kali dua lebih baik daripada dua
kali lima” artinya, belajar sebanyak lima kali yang masing-masing berlangsung
selama dau jam, hasilnya akan lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar