Jumat, 12 Juni 2015

PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK ANAK SD



PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK ANAK SD

I.     Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (bio-logical growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Menurut Seifert dan Hoffnung, (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ indrawi, pertumbuhan tinggi dan berat, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting. Sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Ini akan terlihat dari pola penyesuaian diri anak secara umum.
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahnya.
1.    Tinggi dan berat badan
            Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996)
2.    Proporsi dan bentuk tubuh
            Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon (Hurlock 1980) ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD yaitu :
  • · Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
  • · Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
  • · Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot
3.    Otak
            Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari ukuran otak dewasa. Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.
Tahap perkembangan fisik
Awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat biologis (Allport, 1957). Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi, struktur, dan kondisi jasmaniah seseorang akan mempengaruhi normalitas kepribadiannya, khususnya yang bertalian dengan masalah body image, self concept, self-esteem dan rasa harga dirinya.
A.  Perkembangan masa prenatal
Periode prenatal adalah periode yang pertama dilalui oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode sebelumnya. Perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh. Masa bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar paeriode kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa ini banyak pola, perilaku, sikap dan ekspresi emosi mulai terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi lahir.
B.  Masa anak-anak
1.    Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2.    Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
3.    Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat tumbuh membesar.
4.    Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
5.    Pebandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.
6.    Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
C.  Masa Remaja
Masa remaja adalah masa datangnya pubertas (sebelas sampai empat belas tahun) sampai usia sekitar delapan belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
1.    Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun)
2.    Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
3.    Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun)
4.    Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun, kadang 7 thn)
5.    Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
6.    Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
1.    Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun)
2.    Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 – 15 tahun)
3.    Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
4.    Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
5.    Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
6.    Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
7.    Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
D.  Masa Dewasa
            Dewasa awal ini ada yang mengatakan mulai umur 18 tahun sampai 40 tahun, tapi ada referensi lain yang mengatakan mulai 20-40 tahun. Masa dewasa awal yang merupakan kelanjutan masa remaja yang sibuk mencari jati diri kini sudah lebih stabil dan mulai sibuk dalam penempatan dirinya ditengah-tengah masyarakat. Secara phisik dewasa awal sudah selesai dalam perkembangannya, tetapi kemampuan pisiknya semakin meningkat pada masa ini. Atlet lari memiliki prestasi paling baik pada masa dewasa awal. Juga hampir semua olahragawan berprestasi terbaik pada masa ini, karena kondisi kemampuan pisik paling puncak adalah tahun-tahun sebelum mencapai usia 30an.
            Pada puncak kemampuan fisik ini, tubuh cepat memulihkan dirinya ketika mengalami cedera atau kelelahan. Tubuh memiliki kemampuan yang lebih kuat, dan terkadang jauh dari kata letih. KEmampuan fisik yang maksimal ini akan sangat disayangkan kalau tidak digunakan tetapi sebaliknya kita bermalas-malas tanpa mengerjakan apapun. Fisik yang lelah akan segera memulihkan keadaannya, tetapi ada batas-batas yang harus diperhatikan. Fisik yang terus dipaksa beraktivitas mungkin akan melewati batas pemulihannya bisa mengakibatkan sakit pada masa penghujung masa dewasa awal ini atau pada masa dewasa madya (40-60thn).
            Selain merupakan puncak kemampuan fisik, pada dewasa awal juga mulai terjadi penurunan kemampuan pisik. Kalau sudah terjadi penurunan kemampuan fisik dalam beraktivitas maka kita perlu memperhatikan supaya bisa tetap memiliki tubuh yang sehat. Makanan yang sehat dan bergizi serta olah raga yang teratur akan membantu menjaga stamina tubuh. Porsi makanan yang diperlukan tubuh mada masa ini sebenarnya tidak sebanyak makanan yang diperlukan tubuh pada masa remaja. Porsinya seharusnya semakin berkurang, tetapi ketika orang-orang dewasa awal sudah mampu mandiri dan mampu membeli makanan yang diinginkannya, maka hal inilah yang menyebabkan masa dewasa awal sering bermasalah dengan berat badan.

II.     Perkembangan Motorik
          Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.        
          Seandainya tidak ada gangguan fisik dan hambatan mental yang mengganggu perkembangan motorik, secara normal anak yang berumur 6 tahun akan siap menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah dan berperan serta dalam kegiatan bermain teman sebaya. Sebagian tugas perkembangan anak yang paling penting dalam masa prasekolah dan dalam tahun-tahun permulaan sekolah, terdiri atas perkembangan motorik yang didasarkan atas penggunaan kumpulan otot yang berbeda secara koordinasi.
          Jika tidak ada gangguan kepribadian yang menghambat ,anak yang memiliki sifat yang sesuai dengan harapan masyarakat akan melakukan penyesuaian sosial dan pribadi yang baik. Sebaliknya dalam diri anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat,akan berkembang perasaan tidak mampu yang akan melemahkan semangat mereka untuk mencoba mempelajari apa yang telah dipelajari oleh teman sebaya mereka.
          Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan  motorik, anak-anak terus melakukan aktivitas fisik yang terkadang bersifat  informal dalam bentuk permainan. Disamping itu anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal sperti senam, berenang,dll.
          Berikut beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara lain :
KEMAMPUAN MOTORIK
Anak usia 6th
Anak usia 7th
 Ketangkasan Meningkat
 Mulai membaca dengan lancer
 Melompat tali
 Cemas terhadap kegagalan
 Bermain sepeda
 Peningkatan minat pada bidang sepiritual
 Mengetahui kanan dan kiri
 Kadang malu atau sedih
 Mungkin bertindak menentang

 Menguraikanobjek-objek dengan gambar


KEMAMPUAN MOTORIK
Anak usia 8-9th
Anak usia 10-12th
Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
 Perubahan sikap berkaitan dengan postur tubuh, puberitas mulai nampak
Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
Mampu melakukan aktivitas rumah tangga,     seperti mencuci, menjemur,dll.
Keterampilan Lebih ndividual
 Keinginan untuk menyenangkan orangtua
Ingin terlibat dalam sesuatu
 Mula tertarik dengan lawan jenis
Menyukai kelompok dan mode

Mencari teman secara aktiv


Semakin  matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau ketermapilan motorik anak. Keterampilan motorik ini di bagi dua jenis, yaitu :
1.    Keterampilan atau gerakan kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga.
2.    Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda – benda atau alat – alat mainan.
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan. Elizabeth Hurlock, mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan individu, yaitu :
1.    Melalui ketermapilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar, dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
2.    Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness” (tidak berdaya) pada bulan – bulan pertama dalam kehidupannya ke kondisi yang “independence” (bebas, tidak bergantung). Anak dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan “self confidence” (rasa percaya diri).
3.    Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment). Pada usia pra sekolah (taman kanak – kanak) atau usia kelas – kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan berbaris – baris.
4.    Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucil atau menjadi anak yang “fringer” (terpinggirkan).
5.    Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan “self-concept” atau kepribadian anak.

III.     Fase – Fase Perkembangan Fisik dan Motorik
1.    Periode Perkelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
2.    Masa Bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
3.    Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
4.    Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5.    Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
6.    Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
7.    Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8.    Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

IV.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
Ada sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu sebagai berikut :
1.    Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Termasuk ke dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut :
a.    Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak yang ayah dan ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi dari pada anak yang berasal dari orang tua yang bertumbuh pendek.
b.    Kematangan
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi tinggi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda. Misalnya, anak berumur tiga bulan  diberi makanan yang cukup bergizi supaya pertumbuhan otot kakinya berkembang sehingga mampu untuk berjalan. Ini tidak mungkin berhasil sebelum mencapai umur lebih dari sepuluh bulan.
2.    Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk ke dalam faktor eksternal adalah sebagai berikut :
a.     Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat.
b.    Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya pesat.
c.     Stimulasi Lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.

V.     Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Dalam batas-batas tertentu, percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sistematis, antara lain sebagai berikut: 1. Menjaga Kesehatan Badan
Kebiasaan hidup sehat, bersih dan olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila ternyata masih terkena penyakit, haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2. Memberi Makanan yang Baik
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar dan sehat, serta tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan pula kecepatan pertumbuhan fisik. Para remaja mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Oleh karena itu, memerlukan zat-zat pembangun yang terdapat dalam makanan sehingga menyebabkan para remaja pada umumnya nafsu makan. Jika makanan yang dimakan cukup mangandung gizi, kebutuhan zat pembangun bisa terpenuhi sehingga pertumbuhan menjadi lancar. Sebaliknya, jika kebutuhan zat pembangun tidak terpenuhi, pertumbuhan fisik akan menjadi terhambat dan kurang lancar.

            Implikasinya bagi pedidikan adalah perlunya memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1.    Sarana dan Prasarana
Faktor sarana dan prasarana  ini jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya, tempat duduk yang kurang sesuai serta ruangan yang gelap dan terlalu sempit akan menimbulkan gangguan kesehatan. Penyelenggaraan pendidikan modern menghendaki agar tempat duduk anak dan meja dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ruangan kelas yang bersih, terang dan cukup luas, serta kedisiplinan yang tidak kaku.
2.    Waktu Istirahat
Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat sangat diperlukan. Terus-menerus bekerja tanpa ada waktu istirahat dapat menimbulkan kelelahan yang mendatangkan kerugian bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam belajarpun sangat penting memperhatikan pengaturan waktu istirahat bagi anak-anak karena dalam belajar dikenal adanya istilah yang disebut dengan biorama, yang berarti kemampuan anak berkonsentrasi akan sangat dipengaruhi oleh irama stamina biologis pada anak itu sendiri. Berkaitan dengan biorama ini, ada rumus pengaturan belajar yang dikenal dengan “lima kali dua lebih baik daripada dua kali lima” artinya, belajar sebanyak lima kali yang masing-masing berlangsung selama dau jam, hasilnya akan lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar