Jumat, 12 Juni 2015

MAKALAH ANALISIS KURIKULUM KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Selama proses pergantian Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah. Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah. Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.
Setiap kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum tahun 1945 hingga kurukulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan sistem. Perbedaan sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun model pengembangan kurikulum. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, maka disusunlah kurikulum yang baru yang diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia akan senantiasa berkembang maupun berubah sesuai yang disebutkan sebelumnya.
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih menimbulkan Pro Dan Kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.
Kurikulum 2013 khususnya dalam mata pelajaran IPA di SD ini, bahwa banyak analisis yang harus kita kembangkan lagi.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa hakikat IPA pada Kurikulum 2013 ?
2.    Bagaimana kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA ?
3.    Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD ?
4.    Perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013 ?

C.       Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui hakikat IPA pada Kurikulum 2013
2.    Mengetahui kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA
3.    Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD
4.    Mengetahui perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013

D.      Manfaat Penulisan
1.                                                                Menambah wawasan penulis.
2.    Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA di SD
3.    IsyaAllah bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Kurikulum dan KTSP
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.

B.       Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah salah satu kurikulum yang dirancang untuk menyiapkan para peserta didik untuk menghadapi tantangan dimasa depan mereka. Pemerintah melalui menteri pendidikan dan kebudayaan merasa perlu menyiapkan kurikulum yang lebih mumpuni dibanding kurikulum sebelumnya. Beberapa alasan dikemukan oleh pemerintah dalam hal ini Mendikbud mengapa kurikulum 2013 perlu, salah satu diantaranya adalan bonus demografi. Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan yang akan dimiliki oleh Indonesia dimasa yang akan datang, diperkirakan rentang tahun 2010 - 2035, dimana populasi manusia Indonesia memiliki jumlah usia produktif tinggi, sementara jumlah usia yang non produktif mencapai rendah. Bisa dibayangkan apabila pada masa ini jumlah yang produktif ini tidak produktif.
Yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya desain utamanya kurikulum 2013 adalah menyelaraskan standart kelulusan seperti apa yang diinginkan. Dari situ baru ditentukan standart isinya, beda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih dahulu menentukan standar isinya.
Istilah SK-KD ini akan digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.





BAB III
PEMBAHASAN
A.      Hakikat IPA
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA, cara penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Dari beberapa pengertian tersebut kita akan membahas tentang pengertian IPA. Adapun beberapa pengertian IPA menurut para ahli sebagai berikut:
1.    IPA menurut arti per-katanya yaitu ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dari dua pengertian tersebut dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
2.    IPA adalah body knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis. (Subiyanto,1998: 2).
3.    Definisi lain tentang IPA yang lengkap diberikan oleh Collete (1994:30), science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of understanding nature, asa way of investigating claims about phenomenon and as body of knowledge that has resulted from inquiry. (Ilmu Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inquiry )
4.    Istilah IPA merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science atau disebut science. Dalam bahasa Indonesia Science ditulis sains atau IPA. Menurut Trowbridge and Byde (1990) sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan dinamis yang mencangkup tiga factor utama yaitu The extant body of scientific knowledge, the values of science and the methods and processes of science yang artinya sains merupakan produk (body of scientific knowledge) dan proses (methods and processes), serta mengandung nilai-nilai (values). Menurut kamus oxford Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ialah satu cabang ilmu pengetahuan yang melibatkan perhatian dan eksperimen untuk membuat rumusan idea, penerangan dan pemahaman terhadap fenomena atau gejala yang terjadi di alam.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam semesta beserta isi dan kejadian-kejadian yang dapat diperoleh dan dikembangkan baik secara induktif atau deduktif. Ada dua hal yang berkaitan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk yaitu pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif. IPA sebagai proses yaitu kerja ilmiah. Baik produk atau proses IPA merupakan subjek kajian IPA. Dengan belajar IPA, belajar produk dan bagaimana proses IPA dapat kita peroleh. Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak pengetahuan yang kita dapat. Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki oleh tiap manusia. Pada pengertian IPA yang kedua dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan pengetahuan yang ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu mempunyai dua sifat utama. Sifat utama tersebut antara lain adalah rasional dan objektif. Rasional berarti masuk akal, logis, atau diterima akal sehat sedangkan objektif mempunyai arti sesuai dengan objeknya, kenyataan, atau pengamatan. Pengetahuan Alam dipandang sebagai cara berfikir dalam pencarian tentang rahasia alam sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inquiry. Selain dapat belajar tentang proses dan produk IPA, dengan belajar IPA kita juga dapat ketahui tentang cara berfikir yang baik.
Cara berfikir IPA meliputi:
1.    Percaya (beliefs), Kita dapat melakukan penelitian terhadap masalah gejala alam dimotivasi oleh kepercayaan bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan pemikiran dan penalaran.
2.    Rasa ingin tahu (curiosity). Rasa ingin tahu inilah yang mendorong kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti dan ditemukan.
3.    Imajinasi (imagination). Kita dapat mengandalkan imajinasi dalam memecahkan masalah gejala alam.
4.    Penalaran (reasoning). Disamping imajinasi untuk memecahkan masalah gejala alam juga diharuskan menggunakan penalaran.
5.    Koreksi diri (self-examination). Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi daripada sekedar suatu usaha untuk mengerti tentang alam.

Dalam pengertian IPA juga disebutkan mengenai penyelidikan dan objek kajian IPA. Cara penyelidikan itu meliputi observasi (observation), eksperimen (experimentation), dan matematika (mathematics).Objek kajian IPA yaitu IPA sebagai body of knowledge dihasilkan dari disiplin keilmuan yang menunjukkan hasil-hasil kreatif penemuan umat manusia selam berabad-abad. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Yager , menyatakan bahwa pendidikan IPA merupakan studi tentang hubungan antara IPA dan masyarakat. Dengan demikian IPA mempunyai peranan yang sangat strategiskarena membudayakan sains di kalangan remaja agar mereka merasa tertarik kepada sains. Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA dapat dimasukkan dalam klasifikasi ilmu pendidikan karena Dimensi pendidikan IPA sangat luas dan sekurang-kurangnya meliputi unsur-unsur (nilai-nilai) sosial budaya, etika, moral dan agama. Oleh sebab itu, belajar IPA bukan hanya sekedar memahai konsep ilmiah dan aplikasi dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai yang terkandung dalam dimensi Pendidikan IPA. Salah satu Pendidikan IPA adalah IPA lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan juga proses. Pembelajaran IPA di sekolah di harapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.
1.    IPA sebagai produk : fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori yang didasarkan pada hasil temuan/pemikiran para ahli.
2.    IPA sebagai proses: metode ilmiah (mengamati, menafsirkan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, mengkomunikasikan)
3.    IPA sebagai sikap: objektif, jujur, kritis, bertanggung jawab dan terbuka.

B.       Kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar  IPA SD kelas IV-VI dalam Kurikulum 2013
Kelas: IV Kompetensi Inti
Kompetensi dasar

Kesesuaian dengan Hakikat IPA
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Di lihat dari kompetensi dasar disamping ,kompetensi dasar ini sudah sesuai dengan hakikat IPA. IPA sebagai sikap disini sudah diterapkan dalam kompetensi dasar tersebut, serta siswa di tuntut untuk membangun sendiri pengetahuannya, sehingga siswa dapat Mandiri.
Kompetensi dasar disamping menekankan pada kognitif siswa, berarti jelas IPA sebagai produk sudah ada dalam Kompetensi Dasar ini, karna pengetahuan siswa didapatkan harus berdasarkan fakta dan konsep yang sudah ditentukan oleh para ahli

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi inti
Kompetensi dasar

4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
4.5 Membuat sebuah karya/model yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Kompetensi dasar disamping menekankan pada aspek psilkomotor siswa dimana hakilat IPA pun sudah ada yaitu IPA sebagai proses disini sudah ada yaitu dalam mengamati, menuliskan,menafsirkan membuat hipitesis dll sudah tertera di Kompetensi dasar disamping.

Kelas V
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya .
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.1 Mendeskripsikan rangka manusia dan fungsinya
3.2 Mengenal bagian tumbuhan serta mendeskripsikan fungsinya
3.2 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya
3.3 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar
3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Mendeskripsikan siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
3.7 Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan dengan pernafasan
4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4.1 Membuat bagan rangka manusia beserta fungsinya
4.2 Menuliskan ide-idenya tentang pemanfaatan bagian tumbuhan di sekitarnya bagi manusia
4.3 Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus searah
4.4 Membuat kompas sederhana untuk mendeteksi medan magnet bumi
4.5 Membuat electromagnet sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi benda-benda yang ditarik oleh magnet
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivore
4.5 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi
4.7 Menyajikan laporan tentang jenis penyakit yang berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh manusia
Kelas V
Kompetensi inti
Kompetensi dasar

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energy listrik, transmisi energy listrik, dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, serta posisi dan karakteristik anggota tata surya
3.3 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, revolusi bulan, dan peristiwa terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
3.4 Membedakan campuran dan larutan melalui pengamatan
3.5 Memahami hubungan antara suhu, sifat hantaran, perubahan benda akibat pengaruh suhu melalui pengamatan, serta mendeskripsikan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Mendeskrisikan perkembangbiakan mahluk hidup
3.7 Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4.1 Merancang dan melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan menggunakan bahan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melaksanakan percobaan tentang hantaran dan perubahan benda akibat pengaruh suhu, serta mengidentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam percobaan tersebut
4.3 Membuat laporan hasil percobaan tentang hantaran listrik yang mencakup pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
4.4 Mengikuti prosedur perkembangbiakan tumbuhan dan melaporkan hasilnya dalam bentuk tulisan
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang adaptasi makhluk hidup yang ditemui di lingkungan sekitar

Dilihat dari KI-KD IPA di atas bahwa SILABUS IPA dalam Kurikulum 2013 ini sudah sesuai dengan Hakikat IPA itu sendiri yaitu IPA sebagai Produk, IPA sebagai Proses dan IPA sebagai sikap sudah ada.
Dilihat dari kurikulum 2013 secara global , kurikulum baru ini memang bagus karna lebih menekankan kepembelajaran efektif, siswa harus lebih mencari sendiri atau membangun sendiri pengetahuannya, dengan begitu banyak siswa yang lebih kritis dan aktif dan mereka akan lebih memahami karna mereka yang mencari sendiri. Tetapi karena dengan disatu-satukannya mata pelajaran menjadikan siswa menjadi bingung karena siswa tidak bisa mengklasifikasikan mata pelajaran. Dengan adanya kurikulum 2013 ini sistem pendidikan kita pasti akan lebih baik dengan bantuan peran guru, tetapi masalahnya guru pun kurang memahami kurikukum 2013 ini karena kurangnya koordinasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan. Dapat kita lihat KTSP pun belum benar-benar dipahami oleh guru tetapi sudah ada kurikulum baru lagi.
Alangkah lebih baiknya  pemerintah menunda kurikulum untuk tahun depan. Agar sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan penuh kematangan dan dengan penuh pertimbangan.


C.       Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD
  1. KTSP IPA SD
Setelah kami analisis pada SK dan KD kelas 1 sampai 6 ini bawah terdapat semua ranah yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang terdapat dalam ketiga ranah tersebut. Yaitu dalam SK dan KD tersebut bahwa siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.    Pada Ranah Kognitif, sbk: Pengetahuan ,Pemahaman , Penerapan/Aplikasi ,Analisa , Sintesa dan Evaluasi.
b.    Untuk Ranah Afektif, sbk: penerimaan , partisipasi, Penilaian/Penentuan Sikap, organisasi, dan pembentukan pola.
c.    Untuk Ranah Psikomotor, sbk: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, Penyesuaian pola gerakan, kreativitas.

  1. Kurikulum 2013 IPA SD
Sesuai dengan pernyataan diatas bahwa di kurikulum pada KI dan KD kelas 1 sampai 6 terdapat Taksonomi Bloom, kurikulum ini lebih menitikberatkan pada keseimbangan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini terlihat dari kompetensi dasar yang ingin dicapai.

  1. Kelebihan dan kelemahannya
a.         Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Berdasarkan ulasan di atas, kami berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari rancangan kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya, diantaranya adalah:
1)    Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan (alam dan sosial), karena belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2)    Membiasakan anak berfikir lebih kreatif dan kritis dengan menggunakan daya nalarnya, mengingat dalam proses pembelajarannya yang semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, namun dalam rancangan kurikulum 2013 dilengkapi lagi dengan proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
3)    Adanya keterbukaan dan transparansi dalam penilaian oleh guru kepada anak melalui penilaian otentik.

Dengan demikian, kami mencermati ada beberapa kelemahan yang akan menjadi kendala dalam implementasinya, diantaranya:
1)         Kurikulum 2013 menuntut kompetensi dan skill guru yang baik, terutama dalam memadukan berbagai keterampilan (soft skill dan hard skill) dalam setiap pembelajaran, keterampilan dalam memgembangkan matapelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian otentik, dan yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.
2)         Mengintegrasikan Matapelajaran IPA ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan di SD sudah dapat dipastikan akan terjadi pendangkalan pemahaman materi IPA pada anak lulusan SD. Dalam hal ini pasti ada beberapa materi IPA di SD yang akan direduksi atau dihilangkan sama sekali.
3)         Masih terkait kelemahan No.2. Pengintegrasian tersebut dikhawatirkan menimbulkan beberapa miskonsepsi dari guru dan siswa, mengingat banyak istilah-istilah yang berbeda antara mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Matapelajaran IPA. Juga dikhawatirkan akan terjadi pengabaian materi-materi tertentu oleh guru jika guru tersebut merasa tidak menguasai konsep IPA tentang bahasan yang sedang di bahas dalam matapelajaran Bahasa Indonesia, dan guru lebih menekankan Bahasa Indonesia nya dibandingkan IPA-nya, yang seharusnya lebih proporsional.

b.        Kelebihan dan Kelemahan KTSP
Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
1)      Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
2)      Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3)      KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
4)      KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
5)      KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6)      Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
7)      Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
8)      Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
9)      Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
10)  Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
11)  Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
12)  Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
13)  Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
14)  Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
15)  Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.
16)  Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
17)  Berpusat pada siswa.
18)  Menggunakan berbagai sumber belajar.
19)  kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

Kelemahan dari kurikulum KTSP adalah
1)    Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2)    Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
3)    Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
4)    Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

D.      Perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013
            Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu  masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
            Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif), pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu  masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif), pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
Kesesuain hakikat IPA diatas dengan silabus IPA Kurikulum 2013 ini sudah sesuai, tinggal kita sebagai calon guru menjalankannya, alangkah baiknya jika guru benar-benar mengerti dengan kurikulum baru ini supaya tidak banyak terjadi penyimpangan ataupun ketidaksesuaian dengan hakikat setiap mata pelajaran.

B.       Saran
1.    Terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang akan memantapkan  keprofesionalan guru di Sekolah Dasar yang dapat dijadikan bahan atau  alat untuk penambahan pengajaran yang akurat, praktis/ pengajaran yang  aktif, relevan dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.    Agar dapat meningkatkan kemampuan mengajar dengan mengoptimalkan  pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk memotivasi siswa serta melakukan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3.    Dalam proses belajar mengajar guru menjadikan model pembelajaran saintifik sebagai suatu alternative dalam pembelajaran IPA dan harus berani menggunakan pendekatan pembelajaran yang membiasakan siswa dengan model-model pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada suatu konsep dengan cara diberi kebebasan untuk mengeluarkan ide-ide pemikirannya yang dimilikinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
4.    Hendaknya melaksanakan pelatihan tentang KTSP dan Kurikulum 2013 dengan baik untuk para guru.
DAFTAR PUSTAKA

http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html. 4/4/13. 11:50
http://curious-giant.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-hakekat-ipa.html
http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html. 4/4/13. 11:50 
http://jalius12.wordpress.com/2010/12/06/pengertian-hakekat/(jumat 18-10-2013 pukul 16.30)
http://curious-giant.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-hakekat-ipa.html

1 komentar:

  1. trimakasih atas infonya....
    minta izin copas buat tugas ya... sukses selalu....

    BalasHapus