BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum
di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode sebelum tahun 1945
hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Selama
proses pergantian Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah.
Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di
Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang
setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah.
Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh
karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di
Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang
berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.
Setiap
kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum tahun 1945
hingga kurukulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan sistem. Perbedaan
sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum
itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan,
komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun model pengembangan kurikulum. Untuk
memperbaiki kekurangan yang ada, maka disusunlah kurikulum yang baru yang
diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Oleh
karena itu, kurikulum di Indonesia akan senantiasa berkembang maupun berubah
sesuai yang disebutkan sebelumnya.
Kurikulum
2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih
menimbulkan Pro Dan Kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang
mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran
sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa,
dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Pihak
yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan
mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal
karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba
dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.
Kurikulum
2013 khususnya dalam mata pelajaran IPA di SD ini, bahwa banyak analisis yang
harus kita kembangkan lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat IPA pada Kurikulum 2013 ?
2. Bagaimana kesesuaian Silabus IPA SD
kurikulum 2013 dengan hakikat IPA ?
3. Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM
2013 IPA SD ?
4. Perbandingan KTSP dengan Kurikulum
2013 ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hakikat IPA pada Kurikulum
2013
2. Mengetahui kesesuaian Silabus IPA SD
kurikulum 2013 dengan hakikat IPA
3. Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM
2013 IPA SD
4. Mengetahui perbandingan KTSP dengan
Kurikulum 2013
D. Manfaat Penulisan
1.
Menambah
wawasan penulis.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
IPA di SD
3. IsyaAllah bermanfaat bagi pembaca dan
kita semua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kurikulum dan KTSP
Kurikulum
adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar
sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi
dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr.
Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Indonesia.
B. Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 adalah salah satu kurikulum yang dirancang untuk menyiapkan para peserta
didik untuk menghadapi tantangan dimasa depan mereka. Pemerintah melalui
menteri pendidikan dan kebudayaan merasa perlu menyiapkan kurikulum yang lebih
mumpuni dibanding kurikulum sebelumnya. Beberapa alasan dikemukan oleh
pemerintah dalam hal ini Mendikbud mengapa kurikulum 2013 perlu, salah satu
diantaranya adalan bonus demografi. Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan
yang akan dimiliki oleh Indonesia dimasa yang akan datang, diperkirakan rentang
tahun 2010 - 2035, dimana populasi manusia Indonesia memiliki jumlah usia
produktif tinggi, sementara jumlah usia yang non produktif mencapai rendah.
Bisa dibayangkan apabila pada masa ini jumlah yang produktif ini tidak
produktif.
Yang
membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya desain utamanya kurikulum
2013 adalah menyelaraskan standart kelulusan seperti apa yang diinginkan. Dari
situ baru ditentukan standart isinya, beda dengan kurikulum sebelumnya yang
lebih dahulu menentukan standar isinya.
Istilah
SK-KD ini akan digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi
Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang
harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan
soft skills.
Kompetensi
Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi
vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar
satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas
yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi
Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok
itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hakikat IPA
Hakikat
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam
dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian dari
pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA, cara penyelidikan IPA sampai
objek kajian IPA. Dari beberapa pengertian tersebut kita akan membahas tentang
pengertian IPA. Adapun beberapa pengertian IPA menurut para ahli sebagai
berikut:
1. IPA menurut arti per-katanya yaitu
ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dari dua pengertian tersebut
dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
2. IPA adalah body knowledge. IPA adalah
suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara
sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan
pengetahuan yang didapat dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat
diartikan sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut dengan observasi dan
klasifikasi fakta-fakta terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi
dan hipotesis. (Subiyanto,1998: 2).
3. Definisi lain tentang IPA yang
lengkap diberikan oleh Collete (1994:30), science should be viewed as a way of
thinking in the pursuit of understanding nature, asa way of investigating
claims about phenomenon and as body of knowledge that has resulted from
inquiry. (Ilmu Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian
tentang pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang
dihasilkan dari inquiry )
4. Istilah IPA merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris “Natural
Science” atau disebut science. Dalam bahasa
Indonesia Science ditulis “sains”
atau IPA. Menurut Trowbridge and Byde (1990) sains atau IPA merupakan
representasi dari hubungan dinamis yang mencangkup tiga factor utama yaitu The
extant body of scientific knowledge, the values of science and the methods and
processes of science”
yang artinya sains merupakan produk (body of scientific knowledge) dan proses
(methods and processes), serta mengandung nilai-nilai (values). Menurut kamus
oxford Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ialah satu cabang ilmu pengetahuan yang
melibatkan perhatian dan eksperimen untuk membuat rumusan idea, penerangan dan
pemahaman terhadap fenomena atau gejala yang terjadi di alam.
Dari
beberapa pengertian tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan ilmu
yang mempelajari tentang alam semesta beserta isi dan kejadian-kejadian yang
dapat diperoleh dan dikembangkan baik secara induktif atau deduktif. Ada dua
hal yang berkaitan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.
IPA sebagai produk yaitu pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif. IPA sebagai proses yaitu kerja
ilmiah. Baik produk atau proses IPA merupakan subjek kajian IPA. Dengan belajar
IPA, belajar produk dan bagaimana proses IPA dapat kita peroleh. Dalam
kehidupan kita sehari-hari banyak pengetahuan yang kita dapat. Pengetahuan
tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial, dan alam
sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki oleh tiap manusia. Pada
pengertian IPA yang kedua dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan pengetahuan
yang ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah. Hal ini
menunjukkan bahwa ilmu mempunyai dua sifat utama. Sifat utama tersebut antara
lain adalah rasional dan objektif. Rasional berarti masuk akal, logis, atau
diterima akal sehat sedangkan objektif mempunyai arti sesuai dengan objeknya,
kenyataan, atau pengamatan. Pengetahuan Alam dipandang sebagai cara berfikir
dalam pencarian tentang rahasia alam sebagai cara penyelidikan terhadap gejala
alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inquiry. Selain
dapat belajar tentang proses dan produk IPA, dengan belajar IPA kita juga dapat
ketahui tentang cara berfikir yang baik.
Cara
berfikir IPA meliputi:
1. Percaya (beliefs), Kita dapat
melakukan penelitian terhadap masalah gejala alam dimotivasi oleh kepercayaan
bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan
pemikiran dan penalaran.
2. Rasa ingin tahu (curiosity). Rasa
ingin tahu inilah yang mendorong kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti dan
ditemukan.
3. Imajinasi (imagination). Kita dapat
mengandalkan imajinasi dalam memecahkan masalah gejala alam.
4. Penalaran (reasoning). Disamping
imajinasi untuk memecahkan masalah gejala alam juga diharuskan menggunakan
penalaran.
5. Koreksi diri (self-examination). Pemikiran
ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi daripada sekedar suatu usaha untuk
mengerti tentang alam.
Dalam
pengertian IPA juga disebutkan mengenai penyelidikan dan objek kajian IPA. Cara
penyelidikan itu meliputi observasi (observation), eksperimen
(experimentation), dan matematika (mathematics).Objek kajian IPA yaitu IPA
sebagai body of knowledge dihasilkan dari disiplin keilmuan yang menunjukkan
hasil-hasil kreatif penemuan umat manusia selam berabad-abad. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar. Yager , menyatakan bahwa pendidikan IPA merupakan studi tentang
hubungan antara IPA dan masyarakat. Dengan demikian IPA mempunyai peranan yang
sangat strategiskarena membudayakan sains di kalangan remaja agar mereka merasa
tertarik kepada sains. Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA dapat
dimasukkan dalam klasifikasi ilmu pendidikan karena Dimensi pendidikan IPA
sangat luas dan sekurang-kurangnya meliputi unsur-unsur (nilai-nilai) sosial
budaya, etika, moral dan agama. Oleh sebab itu, belajar IPA bukan hanya sekedar
memahai konsep ilmiah dan aplikasi dalam masyarakat, melainkan juga untuk
mengembangkan berbagai nilai yang terkandung dalam dimensi Pendidikan IPA.
Salah satu Pendidikan IPA adalah IPA lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan
fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan juga proses. Pembelajaran IPA di
sekolah di harapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan
mereka melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.
1. IPA sebagai produk : fakta, konsep,
prinsip, hukum dan teori yang didasarkan pada hasil temuan/pemikiran para ahli.
2. IPA sebagai proses: metode ilmiah
(mengamati, menafsirkan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan,
mengkomunikasikan)
3. IPA sebagai sikap: objektif, jujur,
kritis, bertanggung jawab dan terbuka.
B. Kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum
2013 dengan hakikat IPA
Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar IPA SD kelas IV-VI dalam Kurikulum 2013
Kelas: IV Kompetensi Inti
|
Kompetensi dasar
|
Kesesuaian dengan Hakikat IPA
|
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
|
Di lihat dari kompetensi
dasar disamping ,kompetensi dasar ini sudah sesuai dengan hakikat IPA. IPA
sebagai sikap disini sudah diterapkan dalam kompetensi dasar tersebut, serta
siswa di tuntut untuk membangun sendiri pengetahuannya, sehingga siswa dapat
Mandiri.
Kompetensi
dasar disamping menekankan pada kognitif siswa, berarti jelas IPA sebagai
produk sudah ada dalam Kompetensi Dasar ini, karna pengetahuan siswa
didapatkan harus berdasarkan fakta dan konsep yang sudah ditentukan oleh para
ahli
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
|
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok
|
|
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
3.1
Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
3.2
Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
3.3
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta
mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
3.4
Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5
Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan
indera pendengaran
3.6
Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.7
Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,
dan masyarakat
|
|
Kompetensi inti
|
Kompetensi dasar
|
|
4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
4.1
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan
tumbuhan serta fungsinya
4.2
Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk
hidup.
4.3
Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan
grafik
4.4
Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
4.5
Membuat sebuah karya/model yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya
4.6
Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat
4.7
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di
kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi tersebut
|
Kompetensi dasar disamping
menekankan pada aspek psilkomotor siswa dimana hakilat IPA pun sudah ada
yaitu IPA sebagai proses disini sudah ada yaitu dalam mengamati,
menuliskan,menafsirkan membuat hipitesis dll sudah tertera di Kompetensi
dasar disamping.
|
Kelas V
Kompetensi Inti
|
Kompetensi Dasar
|
|
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya .
|
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
|
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok
|
|
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
3.1
Mendeskripsikan rangka manusia dan fungsinya
3.2
Mengenal bagian tumbuhan serta mendeskripsikan fungsinya
3.2
Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya
3.3
Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap
keseimbangan lingkungan sekitar
3.4
Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
3.5
Mendeskripsikan siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup
3.6
Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada
ekosistem di lingkungan sekitar
3.7
Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan
dengan pernafasan
|
|
4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
4.1
Membuat bagan rangka manusia beserta fungsinya
4.2
Menuliskan ide-idenya tentang pemanfaatan bagian tumbuhan di sekitarnya bagi
manusia
4.3
Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus
searah
4.4
Membuat kompas sederhana untuk mendeteksi medan magnet bumi
4.5
Membuat electromagnet sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi
benda-benda yang ditarik oleh magnet
4.6
Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring
makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora,
herbivora, dan omnivore
4.5
Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya
keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan
terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi
4.7
Menyajikan laporan tentang jenis penyakit yang berhubungan dengan gangguan
pada organ tubuh manusia
|
|
Kelas V
Kompetensi inti
|
Kompetensi dasar
|
|
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
|
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
|
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok
|
|
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
3.1
Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energy listrik, transmisi
energy listrik, dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.2
Mendeskripsikan sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, serta
posisi dan karakteristik anggota tata surya
3.3
Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, revolusi bulan, dan
peristiwa terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
3.4
Membedakan campuran dan larutan melalui pengamatan
3.5
Memahami hubungan antara suhu, sifat hantaran, perubahan benda akibat
pengaruh suhu melalui pengamatan, serta mendeskripsikan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari
3.6
Mendeskrisikan perkembangbiakan mahluk hidup
3.7
Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
|
|
4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
|
4.1
Merancang dan melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan
menggunakan bahan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
4.2
Melaksanakan percobaan tentang hantaran dan perubahan benda akibat pengaruh
suhu, serta mengidentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam
percobaan tersebut
4.3
Membuat laporan hasil percobaan tentang hantaran listrik yang mencakup
pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
4.4
Mengikuti prosedur perkembangbiakan tumbuhan dan melaporkan hasilnya dalam
bentuk tulisan
4.5
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang adaptasi makhluk hidup yang
ditemui di lingkungan sekitar
|
Dilihat
dari KI-KD IPA di atas bahwa SILABUS IPA dalam Kurikulum 2013 ini sudah sesuai dengan
Hakikat IPA itu sendiri yaitu IPA sebagai Produk, IPA sebagai Proses dan IPA
sebagai sikap sudah ada.
Dilihat
dari kurikulum 2013 secara global , kurikulum baru ini memang bagus karna lebih
menekankan kepembelajaran efektif, siswa harus lebih mencari sendiri atau
membangun sendiri pengetahuannya, dengan begitu banyak siswa yang lebih kritis
dan aktif dan mereka akan lebih memahami karna mereka yang mencari sendiri.
Tetapi karena dengan disatu-satukannya mata pelajaran menjadikan siswa menjadi
bingung karena siswa tidak bisa mengklasifikasikan mata pelajaran. Dengan
adanya kurikulum 2013 ini sistem pendidikan kita pasti akan lebih baik dengan
bantuan peran guru, tetapi masalahnya guru pun kurang memahami kurikukum 2013
ini karena kurangnya koordinasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan. Dapat
kita lihat KTSP pun belum benar-benar dipahami oleh guru tetapi sudah ada
kurikulum baru lagi.
Alangkah
lebih baiknya pemerintah menunda kurikulum untuk tahun depan. Agar
sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan penuh kematangan dan dengan
penuh pertimbangan.
C. Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM
2013 IPA SD
- KTSP IPA SD
Setelah
kami analisis pada SK dan KD kelas 1 sampai 6 ini bawah terdapat semua ranah
yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang terdapat dalam ketiga
ranah tersebut. Yaitu dalam SK dan KD tersebut bahwa siswa harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Pada Ranah Kognitif, sbk: Pengetahuan
,Pemahaman , Penerapan/Aplikasi ,Analisa , Sintesa dan Evaluasi.
b. Untuk Ranah Afektif, sbk: penerimaan
, partisipasi, Penilaian/Penentuan Sikap, organisasi, dan pembentukan pola.
c. Untuk Ranah Psikomotor, sbk:
persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
Penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
- Kurikulum 2013 IPA SD
Sesuai
dengan pernyataan diatas bahwa di kurikulum pada KI dan KD kelas 1 sampai 6
terdapat Taksonomi Bloom, kurikulum ini lebih menitikberatkan pada keseimbangan
ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini terlihat dari kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
- Kelebihan dan kelemahannya
a.
Kelebihan
dan Kelemahan Kurikulum 2013
Berdasarkan
ulasan di atas, kami berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari rancangan
kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya, diantaranya adalah:
1) Melatih
anak lebih peka terhadap lingkungan (alam dan sosial), karena belajar tidak
hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2) Membiasakan
anak berfikir lebih kreatif dan kritis dengan menggunakan daya nalarnya,
mengingat dalam proses pembelajarannya yang semula ditekankan pada kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, namun dalam rancangan kurikulum 2013
dilengkapi lagi dengan proses mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
3) Adanya
keterbukaan dan transparansi dalam penilaian oleh guru kepada anak melalui
penilaian otentik.
Dengan
demikian, kami mencermati ada beberapa kelemahan yang akan menjadi kendala
dalam implementasinya, diantaranya:
1)
Kurikulum 2013 menuntut kompetensi dan skill
guru yang baik, terutama dalam memadukan berbagai keterampilan (soft skill dan
hard skill) dalam setiap pembelajaran, keterampilan dalam memgembangkan
matapelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian
otentik, dan yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.
2)
Mengintegrasikan Matapelajaran IPA ke dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan di SD sudah dapat dipastikan
akan terjadi pendangkalan pemahaman materi IPA pada anak lulusan SD. Dalam hal
ini pasti ada beberapa materi IPA di SD yang akan direduksi atau dihilangkan
sama sekali.
3)
Masih terkait kelemahan No.2. Pengintegrasian
tersebut dikhawatirkan menimbulkan beberapa miskonsepsi dari guru dan siswa,
mengingat banyak istilah-istilah yang berbeda antara mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan Matapelajaran IPA. Juga dikhawatirkan akan terjadi pengabaian
materi-materi tertentu oleh guru jika guru tersebut merasa tidak menguasai
konsep IPA tentang bahasan yang sedang di bahas dalam matapelajaran Bahasa
Indonesia, dan guru lebih menekankan Bahasa Indonesia nya dibandingkan IPA-nya,
yang seharusnya lebih proporsional.
b.
Kelebihan
dan Kelemahan KTSP
Kelebihan
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
1) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah
dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu
bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman
kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan,
dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
2) Mendorong para guru, kepala sekolah,
dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap
sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata
pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh
daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris,
sebagai keterampilan hidup.
4) KTSP akan mengurangi beban belajar
siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat
mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
5) KTSP memberikan peluang yang lebih
luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan.
6) Guru sebagai pengajar, pembimbing,
pelatih dan pengembang kurikulum.
7) Kurikulum sangat humanis, yaitu
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum
sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya
masing-masing.
8) Menggunakan pendekatan kompetensi
yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah
yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
9) Standar kompetensi yang memperhatikan
kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
10) Berbasis kompetensi sehingga peserta
didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek
kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan
kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
11) Pengembangan kurikulum di laksanakan
secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan
masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam
kurikulum.
12) Satuan pendidikan diberikan
keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga
dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik,
serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
13) Guru sebagai fasilitator yang
bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
14) Mengembangkan ranah pengetahuan,
sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi
individual.
15) Pembelajaran yang dilakukan mendorong
terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk
kompetensi peserta didik.
16) Evaluasi berbasis kelas yang
menekankan pada proses dan hasil belajar.
17) Berpusat pada siswa.
18) Menggunakan berbagai sumber belajar.
19) kegiatan pembelajaran lebih
bervariasi, dinamis dan menyenangkan
Kelemahan dari kurikulum
KTSP adalah
1) Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu
menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas
guru dan sekolah.
2) Kurangnya ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
3) Masih banyak guru yang belum memahami
KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di
lapangan
4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan
pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
D. Perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013
Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut
dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah
kognitif, afektif dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya
seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP
tersebut yaitu masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang
belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap
(Afektif), pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara
terpadu.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami
bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif
dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi
kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu
masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi
ketika proses pembelajaran.
Sedangkan
dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif),
pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
Kesesuain
hakikat IPA diatas dengan silabus IPA Kurikulum 2013 ini sudah sesuai, tinggal
kita sebagai calon guru menjalankannya, alangkah baiknya jika guru benar-benar
mengerti dengan kurikulum baru ini supaya tidak banyak terjadi penyimpangan
ataupun ketidaksesuaian dengan hakikat setiap mata pelajaran.
B. Saran
1. Terus meningkatkan wawasan dan
pengetahuan yang akan memantapkan keprofesionalan guru di Sekolah Dasar
yang dapat dijadikan bahan atau alat untuk penambahan pengajaran yang
akurat, praktis/ pengajaran yang aktif, relevan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Agar dapat meningkatkan kemampuan
mengajar dengan mengoptimalkan pembelajaran di dalam dan di luar kelas
untuk memotivasi siswa serta melakukan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
3. Dalam proses belajar mengajar guru
menjadikan model pembelajaran saintifik sebagai suatu alternative dalam
pembelajaran IPA dan harus berani menggunakan pendekatan pembelajaran yang
membiasakan siswa dengan model-model pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada suatu konsep dengan cara diberi kebebasan untuk
mengeluarkan ide-ide pemikirannya yang dimilikinya sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan secara optimal.
4. Hendaknya melaksanakan pelatihan
tentang KTSP dan Kurikulum 2013 dengan baik untuk para guru.
DAFTAR PUSTAKA
http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html.
4/4/13. 11:50
http://curious-giant.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-hakekat-ipa.html
http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html.
4/4/13. 11:50
http://jalius12.wordpress.com/2010/12/06/pengertian-hakekat/(jum’at 18-10-2013 pukul 16.30)
http://curious-giant.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-hakekat-ipa.html
trimakasih atas infonya....
BalasHapusminta izin copas buat tugas ya... sukses selalu....